Ambon (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo tak mengkhawatirkan semakin
meluasnya pemberiaan palsu atau hoax yang disebarkan melalui media
sosial.
"Biasa sajalah itu. Semua negara seperti tadi saya sampaikan,
mengalami, tidak usah dibesar-besarkan, hanya bagaimana menghadapi dan
menyelesaikan tantangan itu," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah
menyampaikan sambutan dalam acara puncak peringatan Hari Pers Nasional
(HPN) 2017 di Ambon, Kamis.
Menurut Presiden, bagaimanapun masyarakat di Indonesia sudah semakin
cerdas dan pintar untuk memilah berita yang benar dan berita yang
palsu.
Ia berpendapat seiring berjalannya waktu masyarakat juga akan
semakin dewasa untuk bisa memilah-milah dan hal ini justru akan semakin
mematangkan masyarakat.
"Berita-berita bohong fitnah itu akan semakin mematangkan kita dalam
berbangsa dan bernegara. Akan mendewasakan kita, akan menjadikan kita
tahan uji, sudah enggak usah banyak keluhan mengenai itu, penting saya
kira dihadapi, diselesaikan, dikurangi, dihilangkan," katanya.
Ia menegaskan bahwa hal itu merupakan fenomena yang terjadi di semua negara dan bukan saja dialami oleh Indonesia.
"Karena saya dapat informasi dari pembicaraan diskusi saya dengan
Perdana Menteri, Presiden negara lain, menyampaikan hal yang sama. Ya
inilah keterbukaan tidak bisa kita bilang tidak," katanya.
Presiden juga menyadari sekarang ini ada gejala terjadinya pergeseran dari media arus utama (mainstream) ke media sosial.
"Tapi saya meyakini media mainstream tetap akan mempunyai peran yang
sangat penting terutama bagi pembangunan kita. Terutama pembangunan SDM
lewat informasi-informasi yang diberikan," kata Presiden. (WDY)
Soal Berita Hoax, Presiden Bilang Masyarakat Makin Pintar Memilahnya
Kamis, 9 Februari 2017 12:49 WIB