Tabanan (Antara Bali) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Tabanan masih menunggu informasi tentang realisasi penurunan suku bunga kredit usaha rakyat dari sembilan menjadi tujuh persen.
"Pemerintah pada tahun 2017 merencanakan menurunkan suku bunga KUR dari sembilan menjadi tujuh persen, namun hingga kini belum ada informasi terkait hal itu," Kepala Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Cabang Tabanan, IB Ary Wijaya Guntur, SE., MM, Jumat.
Ia mengaku, masih menunggu kebijakan tersebut dari pemerintah. Nanti, setelah ada kepastian baru kemudian kantor pusat akan menindaklanjuti ke kantor cabang.
BPD Bali Cabang Tabanan selama 2016 menyalurkan KUR mikro dengan suku bunga sembilan persen sebesar Rp1,3 miliar atau mencapai seratus persen dari target.
Sementara KUR ritel sebesar Rp45,843 miliar, realisasi tersebut melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp38 miliar.
Tercapainya target alokasi KUR tersebut berkat respons pelaku usaha kecil terhadap bantuan penguatan modal cukup positif.
Kondisi tersebut disertai dengan tingkat pengembalian dana KUR dari evaluasi pada 2016 cukup lancar, sehingga kredit macet untuk KUR di Bank BPD Bali Cabang Tabanan nol persen.
IB Ary Wijaya Guntur menambahkan, penyaluran KUR dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian bank, sehingga tepat sasaran dengan diperuntukan bagi membiayai sektor usaha produktif.
Hal yang sama juga diterapkan pada pembiayaan di luar sektor kredit program dari pemerintah (KUR), sehingga data per Desember 2016 Bank BPD Bali Cabang Tabanan juga berhasil mampu menekan laju NPL dengan berada di bawah target 0,85 persen.
"Dalam 2016 memang kondisi ekonomi belum stabil, dengan begitu kami menyikapi secara lebih selektif dan memperhatikan `prudential banking` dan tampaknya itu berhasil, karena NPL masih terjaga dengan berada di bawah target," ujar IB Ary Wijaya Guntur.
Ia menambahkan, rata-rata NPL paling besar disumbang dari sektor rumah tangga (di luar pegawai negeri sipil) khususnya untuk kredit konsumtif, dan sektor perdagangan. (WDY)