Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata bersama Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI) Denpasar menggelar pelatihan dasar sumber daya manusia bidang kepariwisataan di kampus setempat, Jumat, untuk melatih para mahasiswa menjadi tenaga kerja profesional.
"Melalui pelatihan ini, saya berharap mahasiswa ikut mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Air," kata Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Dr Wisnu Bawa Tarunajaya di Denpasar.
Pelatihan dasar SDM Kepariwisataan kepada mahasiswa ini merupakan program Kemenpar yang juga memiliki tiga kegiatan unggulan yakni digitalisasi "tourism", rumah tinggal (home stay) di desa wisata dan aksebilitas internet.
"Untuk itu, kami merangkul seluruh perguruan tinggi pariwiasata di Pulau Dewata agar ikut mendongkrak pariwisata yang ada di Indonesia dan ini perlu mendapat dukungan dari generasi muda," ujarnya.
Ia mengakui, dahulu kegiatan Kemenpar hanya melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan upaya optimalisasi destinasi wisata, namun saat ini mencoba menggerakkan semagat siswa yang ada diperguruan tinggi.
"Mudah-Mudahan dengan peran mahasiswa dapat mendorong kemajuan sektor pariwisata di Indonesia," katanya.
Setelah Bali, Kegiatan pelatihan dasar SDM Kepariwisataan kepada mahasiswa ini berlanjut ke Jakarta, Batam dan sejumlah daerah di Tanah Air.
Terkait program digitalisasi "tourism" ini, lanjut dia, Kemenpar membentuk suat aplikasi webside untuk melihat data SDM, dan sertifikasi tenaga pariwisata.
Sedangkan, kegiatan unggulan "home stay" desa wisata, Bali juga menjadi pilot projek untuk pengembangan destinasi wisata ini.
Terkait peningkatan kualitas SDM kepariwisataan, diakuinya, memang perlu upaya sertifikasi tenaga kepariwisataan.
Hal ini dilakukan agar diakui legalitasnya dan dapat diterima dalam industri pariwisata, sehingga dapat melihat sejauh mana kualitas SDM itu untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan.
"Kami sudah melakukan sertifikasi ini ke sejumlah industri pariwisata sejak Tahun 2009 hingga saat ini. Kami memberikan kesempatan kepada mahasiswa dan siswa SMK untuk mengikuti sertifikasi ini," katanya.
Upaya ini memiliki tujuan untuk melihat sejauh mana penerapan kurikulum berbasis kopetensi yang telah dilakukan perguruan tinggi dan sekolah pariwisata yang ada di Bali.
"Saya memberikan kesempatan ini kepada mahasiswa pariwisata untuk melihat sejauh mana penerapan kurikulumnya dan kemudian akan melakukan evaluasi maupun perbaikan terkait kopetensi ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua STPBI I.G.M Sudjana mengatakan, kegiatan ini diikuti 400 mahasiswa di STPBI yang dibagi dua jadwal pelatihan dasar SDM kepariwisataan ini.
"Hari ini ada 400 mahasiswa yang mengikuti pelatihan kepariwisataan ini dari 1.800 mahasiswa yang ada di kampus itu," kata Sudjana.
Ia mengharapkan dengan adanya kegiatan ini mahasiswa dapat memahami apa yang menjadi rencana Kemenpar dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang turun langsung disektor pariwisata ini.
"Kami juga mewajibkan dosen untuk hadir dalam acara ini, agar juga mengetahui arahan dari Kemenpar dan menjadi pembelajaran untuk dapat diaplikasikan kepada mahasiswanya agar betul-betul dipahami dan diterapkan sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama dapat terwujud ke depannya," katanya. (WDY)