Yogyakarta (Antara Bali) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan berhasil menarik minat kepesertaan aktif hingga 22,6
juta orang atau 103 persen dari target 2016, bahkan kepesertaan program
jaminan pensiun telah mencapai 9 juta orang sejak diluncurkan Juli 2015.
"Menutup tahun 2016 kemarin, dari 48 juta peserta yang
teregistrasi," ujar Dirut BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto usai
menyampaikan kuliah umum pembekalan wisudawan program Pascasarjana di
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu.
Dia menyatakan pencapaian (unaudit) melebihi target itu
berkat kerja keras seluruh insan BPJS-TK yang didukung berbagai pihak
termasuk kementerian dan lembaga terkait.
Kepesertaan sektor bukan penerima upah (BPU) atau informal
meningkat signifikan sebanyak 378 persen dibandingkan tahun sebelumnya
atau mencapai 1,37 juta peserta. Pencapaian kepesertaan BPU ini juga
melebihi target yang ditetapkan untuk tahun 2016 atau mencapai 226
persen.
Agus juga menjelaskan dari sisi pembayaran manfaat pada tahun 2016,
BPJS Ketenagakerjaan juga dapat memberikan pelayanan yang optimal
dengan besaran klaim masih di bawah yang ditargetkan.
"Klaim yang dibayarkan pada Desember 2016 mencapai Rp20,06 triliun atau 77 persen dari estimasi, ucap Agus.
Klaim terbesar berasal dari Jaminan Hari Tua (JHT) yang mencapai
Rp18,6 triliun dari 2,2 juta kasus sebagai dampak regulasi yang membuka
peluang pencairan karena pemutusan hubungan kerja.
"Namun secara keseluruhan claim ratio kami masih sangat terkendali," kata Agus. (WDY)
BPJS Ketenagakerjaan Capai Target Kepesertaan Hingga 22,6 Juta Pekerja
Rabu, 18 Januari 2017 12:30 WIB