Klungkung (Antara Bali) - Seniman andal I Putu Bonuz Sudiana menggelar pameran tunggal menampilkan sejumlah karya kanvas di Bidadari Art Space, Mas Ubud Kabupaten Gianyar, Bali.
"Pameran tunggal tersebut berlangsung sebulan penuh mulai 20 Januari 2017," kata Putu Sudiana di Klungkung, Sabtu.
Pameran tersebut mengusung tema "Tetabuhan" yakni sarana ritual yang sering dijumpai di Bali menggunakan sarana arak dan berem sebagai persembahan.
Sarana upakara "tetabuhan" itu sebagai kelengkapan setiap kegiatan ritual. Hal itu mengandung filosofi persembahan keseimbangan kekuatan alam baik buana alit dalam diri manusia dan buana agung alam semesta.
Lewat karya kanvas tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman pecinta seni dalam berkreasi untuk selalu mendepankan kesimbangan hidup, walaupun hidup serba susah.
"Rasa syukur keberkahan yang diperoleh patut disyukuri jangan melawan kehendak personal dan memaksakan keinginan," ujar I Putu Bonuz Sudiana.
Ritual Arak Berem, menurut Putu Bonuz, merupakan keseimbangan dalam diri bahwa saat ini mulai terdegradasi mental dengan mudahnya masuk ke lembah pembodohan dan kedunguan.
"Gelap mata melihat dari satu sisi saja menganggap diri paling benar sementara yang lain salah. Mementingkan ego tanpa logika dan etika mempertahankan kedunguan," ujar Putu Bonuz. (WDY)