Badung (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meninjau Sistem Pengolahan Air Minum Penet yang berlokasi di Tukad (sungai) Penet, Kabupaten Badung, untuk memastikan ketersediaan air dalam memenuhi kebutuhan masyarakat kawasan selatan Pulau Dewata.
"Pemprov Bali menaruh perhatian terhadap ketersediaan air bersih bagi masyarakat," kata Pastika saat melakukan peninjauan tersebut, di Tukad Penet, Desa Cemagi, Badung, Minggu.
Pada peninjauan yang dilaksanakan dalam suasana perayaan Tahun Baru 2017 itu, Pastika melihat secara langsung proses pengolahan air yang diambil dari Tukad Penet tersebut.
Dia berharap, keberadaan SPAM yang mulai beroperasi sejak Maret 2016 ini mampu memenuhi kebutuhan air untuk kawasan Bali Selatan khususnya Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Bali itu juga didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol I Dewa Gede Mahendra Putra dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali I Nyoman Astawa Riadi.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum (Satker PKPAM) Provinsi Bali, Ida Bagus Lanang Suardana mengatakan bahwa SPAM Penet dibangun untuk mengantisipasi defisit air bersih khususnya di wilayah Bali selatan.
SPAM Penet mampu mengolah air dengan kapasitas 300 liter/detik. Mengacu pada nota kesepahaman yang telah ditandatangani, air tersebut akan distribusikan untuk memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar dengan pembagian masing-masing 150 liter/detik.
Namun, hingga saat ini air yang sudah berhasil didistribusikan baru mencapai 30 liter/detik. Hal itu disebabkan belum rampungnya pengerjaan tapping (penyambungan atau penambahan cabang jaringan pipa untuk memperluas jangkauan pelayanan atau meratakan aliran air) di dua titik yaitu Buduk dan Jalan Gunung Sanghyang Denpasar.
"Sementara ini yang sudah beroperasi yaitu tapping Banjar Kancil yang memasok 30 liter/detik," ujar Suardana.
Dia berharap tapping dapat segera dirampungkan sehingga seluruh air hasil produksi SPAM Penet dapat didistribusikan kepada masyarakat.
Suardana menambahkan, SPAM yang dibangun sejak 2013 ini dikerjakan secara bersama-sama oleh Pemerintah Pusat, Pemprov Bali, Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar dengan pembagian tugas sebagaimana tertuang dalam nota kesepahaman.
Pembuatan SPAM didanai APBN sedangkan untuk pembuatan jaringan distribusi utama dikerjakan oleh Pemprov Bali. Sementara pipa distribusi pelayanan ke masyarakat, dikerjakan oleh Pemkab Badung dan Pemkot Denpasar. (WDY)
Gubernur Tinjau SPAM Penet Pastikan Ketersediaan Air
Minggu, 1 Januari 2017 19:48 WIB