Denpasar (Antara Bali) - Produksi industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) di Bali pada triwulan II-2016 meningkat sebesar 2,39 persen, namun pertumbuhan tersebut di bawah angka nasional yang mencapai 6,56 persen.

"Jika dilihat secara periode tahunan (y-on-y) IMK Bali pada triwulan II-2016 tumbuh positif sebesar 8,99 persen dibandingkan dengan triwulan yang sama 2015," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Ir Adi Nugroho, MM di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, IMK mempunyai peran yang sangat strategis dalam memacu dan mempercepat pembangunan di Bali pada era otonomi daerah sekarang ini. Untuk itu komponen masyarakat dan pelaku usaha IMK menghadapi sejumlah tantangan yang harus dapat diatasi dengan baik.

"Dalam memajukan IMK di daerah, memecahkan masalah tidak dapat dilakukan dengan kebijakan sama yang berlaku umum di tingkat pusat. Kebijakan dan stategi yang dikembangkan haruslah mengakomodir dan sesuai dengan spesifikasi atau kondisi yang dibutuhkan oleh daerah bersangkutan," ujar Adi Nugroho.

Untuk itu permasalahan daerah memerlukan solusi kedaerahan dan wewenang yang selama ini dipegang pemerintah pusat harus diberikan kepada pemerintah daerah untuk menangani masalah di daerah masing-masing.

Adi Nugroho menambahkan, dalam kaitan tersebut strategi pembangunan daerah harus dilakukan secara bersinergi antara berbagai unsur terkait dengan masyarajkat di daerah.

Kebijakanan dan strategi yang dikembangkan harus menggunakan sumber daya lokal yang efisien, termasuk sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daua budaya.

Demikian pula lintas pelaku di masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan nilai sumber daya setempat. Untuk itu perlu perhatian bahwa peran IMK stategis untuk menciptakan tenaga kerja, kesejahteraan dan meningkatkan standar hidup masyarakat setempat.

Pertumbuhan IMK sangat tergantung dari kondisi lingkungan bisnis yang dibuat sebagai usaha bersama antara usaha IMK, pemerintah dan masyarakat setempat, ujar Adi Nugroho.(WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016