Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan Daerah Air Minum Kota Denpasar menyosialisasikan kepada aparat desa/kelurahan mengenai rencana pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air di sepanjang Jalan Waribang-Supratman dan Patimura.
Direktur Utama PDAM Kota Denpasar Putu Gede Mahaputra di Denpasar, Kamis mengatakan sosialisasi penting untuk disampaikan kepada masyarakat, karena kegiatan ini akan menimbulkan kemacetan dan mempengaruhi mobilitas atau aktivitas masyarakat.
Untuk itu, kata dia, berharap agar masyarakat mengerti dan memakhlumi karena pemasangan pipa tersebut untuk kepentingan dan memenuhi kebutuhan air bagi konsumen di Kota Denpasar. Kebutuhan air di Kota Denpasar 196 liter per orang per hari, sementara cakupannya baru sampai 45 persen. Untuk mengantisipasi kekurangan air maka dilakukan pemasangan pipa.
"Saat ini kami berada diposisi dilematis, masyarakat butuh air tapi Kota Denpasar tidak mempunyai sumber air. Kami harus mendapatkan air dari daerah lain. Untuk pemasangan pipa ini dikerjakan sejak 12 Mei hingga 7 Desember 2015," katanya.
Sementara Konsultan Pengawas CV Permata, I Made Sutama mengatakan jangankan ada pekerjaan jalan, pada hari biasa saja keadaan jalan di daerah Waribang, Supratman dan Patimura sangat padat, belum lagi pada hari raya keagamaan dan adat, seperti Galungan dan upacara adat lainnya.
Untuk itulah sosialisasi pada masyarakat sangat diperlukan agar mereka mengetahui dan bisa mencari alternatif jalan lain untuk menghindari kemacetan tersebut.
Ia juga berharap para kepala desa atau lurah dan tokoh masyarakat di lingkungan Kecamatan Denpasar Timur yang menghadiri sosialisasi ini bisa menyampaikan pada masyarakat atau warganya.
Kontraktor pelaksana, Made Anton mengatakan sistem pekerjaan akan dilaksanakan secara bertahap setiap 50 meter, dengan metode "cleans contraction", yaitu dari pekerjaan menggali kemudian memasang, pipa, pasir dan yang lainnya sampai diuruk dengan penuh, sehingga pengguna jalan aman melintas dikawasan tersebut dalam upaya mengindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Anton menjelaskan setelah semua pekerjaan selesai, pasir itu kembali dikeruk sedalam 10 centimeter dan dilanjutkan dengan proses pengaspalan. Dengan ditutup secara penuh maka akan terjadi pemadatan secara alami karena seringnya dilalui oleh kendaraan.
Dalam proyek tersebut, kata Anton, pihaknya juga bekerja sama dengan Ditlantas dan Satpol PP untuk mengatasi arus lalu lintas di daerah pemasangan pipa.
"Beberapa meter sebelum lokasi pemasangan pipa kami juga sudah siapkan rambu pemberitahuan. Selain itu tempat pemasangan pipa akan diisi pembatas sehingga para pengendara aman saat melintasi jalan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Direktur Utama PDAM Kota Denpasar Putu Gede Mahaputra di Denpasar, Kamis mengatakan sosialisasi penting untuk disampaikan kepada masyarakat, karena kegiatan ini akan menimbulkan kemacetan dan mempengaruhi mobilitas atau aktivitas masyarakat.
Untuk itu, kata dia, berharap agar masyarakat mengerti dan memakhlumi karena pemasangan pipa tersebut untuk kepentingan dan memenuhi kebutuhan air bagi konsumen di Kota Denpasar. Kebutuhan air di Kota Denpasar 196 liter per orang per hari, sementara cakupannya baru sampai 45 persen. Untuk mengantisipasi kekurangan air maka dilakukan pemasangan pipa.
"Saat ini kami berada diposisi dilematis, masyarakat butuh air tapi Kota Denpasar tidak mempunyai sumber air. Kami harus mendapatkan air dari daerah lain. Untuk pemasangan pipa ini dikerjakan sejak 12 Mei hingga 7 Desember 2015," katanya.
Sementara Konsultan Pengawas CV Permata, I Made Sutama mengatakan jangankan ada pekerjaan jalan, pada hari biasa saja keadaan jalan di daerah Waribang, Supratman dan Patimura sangat padat, belum lagi pada hari raya keagamaan dan adat, seperti Galungan dan upacara adat lainnya.
Untuk itulah sosialisasi pada masyarakat sangat diperlukan agar mereka mengetahui dan bisa mencari alternatif jalan lain untuk menghindari kemacetan tersebut.
Ia juga berharap para kepala desa atau lurah dan tokoh masyarakat di lingkungan Kecamatan Denpasar Timur yang menghadiri sosialisasi ini bisa menyampaikan pada masyarakat atau warganya.
Kontraktor pelaksana, Made Anton mengatakan sistem pekerjaan akan dilaksanakan secara bertahap setiap 50 meter, dengan metode "cleans contraction", yaitu dari pekerjaan menggali kemudian memasang, pipa, pasir dan yang lainnya sampai diuruk dengan penuh, sehingga pengguna jalan aman melintas dikawasan tersebut dalam upaya mengindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Anton menjelaskan setelah semua pekerjaan selesai, pasir itu kembali dikeruk sedalam 10 centimeter dan dilanjutkan dengan proses pengaspalan. Dengan ditutup secara penuh maka akan terjadi pemadatan secara alami karena seringnya dilalui oleh kendaraan.
Dalam proyek tersebut, kata Anton, pihaknya juga bekerja sama dengan Ditlantas dan Satpol PP untuk mengatasi arus lalu lintas di daerah pemasangan pipa.
"Beberapa meter sebelum lokasi pemasangan pipa kami juga sudah siapkan rambu pemberitahuan. Selain itu tempat pemasangan pipa akan diisi pembatas sehingga para pengendara aman saat melintasi jalan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015