Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Wayan Disel Astawa tidak setuju wacana Pemerintah Kabupaten Badung menghentikan bantuan yang bersumber dari pajak hotel dan restoran (PHR) untuk enam kabupaten di Pulau Dewata.

"Saya tidak setuju dengan wacana yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Badung terkait penghentian bantuan yang bersumber dari PHR tersebut. Berkembangnya wisata di Badung karena dukungan objek wisata di kabupaten di Bali," katanya, di Denpasar, Rabu.

Menurut Disel, pihaknya lebih sependapat jika mekanisme penggunaan dan pertanggungjawaban bantuan yang diperbaiki.

"Kita harus berpikir bagaimana pun ini adalah berbicara Bali. Perlu diingat bahwa pariwisata Bali ini tidak bisa hanya mengandalkan wilayah Badung saja, namun juga daerah lain di luar Badung," kata politisi PDIP asal Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung itu.

Ia mengatakan, wisatawan internasional mengenal Bali, bukan hanya karena obyek wisata di Badung. Pariwisata Pulau Dewata dikenal karena pariwisata seni dan budayanya.

"Budaya itu tentu budaya Bali secara utuh, dan itu tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Bali. Pariwisata Bali sekali lagi bukan hanya di Badung," ucapnya.

Disel mengatakan, memang wisatawan mancanegara datang ke Bali dan menginap di wilayah Badung, namun destinasi wisata mereka juga daerah-daerah di luar Kabupaten Badung.

"Menginapnya memang di Nusa Dua, Kuta (Badung), tetapi perjalanan wisata ke daerah lainnya. Tentu dilihat dari kondisi itu, perolehan PHR harus dinikmati juga oleh kabupaten lain," ujarnya.

Ia menyatakan bahwa sampai saat ini peruntukan bantuan dari sumber PHR Badung yang diterima oleh enam kabupaten sangat jelas.

Peruntukannya sangat jelas, selain untuk perbaikan juga pembangunan sarana dan prasarana wisata. Jadi, bukan untuk yang lain, dan pembagiannya juga sudah jelas," katanya. (WDY)

Pewarta: Oleh I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015