Denpasar (Antara Bali) - Nilai ekspor ikan tuna dalam bentuk segar dan beku dari wilayah Bali selama periode Januari hingga Mei 2014 mencapai 28,26 juta dolar AS.

Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali yang diperoleh di Denpasar, Senin, menyebutkan realisasi ekspor ikan tuna itu menurun tipis 0,36 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 yang tercatat sebesar 28,36 juta dolar AS.

Namun dari segi volume, ekspor ikan tuna itu meningkat 40,58 persen dari 5.114,2 ton pada lima bulan pertama 2013 menjadi 7.189,8 ton pada lima bulan pertama 2014.

Ekspor ikan tuna itu memberikan kontribusi sebesar 13,14 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 215,04 juta dolar AS selama periode Januari-Mei 2014, berkurang 0,87 persen dibanding periode yang sama tahun 2013 yang tercatat 216,92 juta dolar AS.

Ikan tuna menghasilkan devisa terbesar di antara sembilan jenis komodiatas hasil perikanan dan kelautan di Bali yang seluruhnya menghasilkan 41,77 juta dolar AS atau 19,42 persen dari total ekspor Bali.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar menyebutkan ekspor hasil perikanan dan kelautan yang didominasi ikan tuna segar dan beku serta udang itu sebagian besar diserap pasar Jepang yakni mencapai 37,02 persen.

Menyusul pasar Amerika Serikat sebesar 16,55 persen; Thailand 12,78 persen; Singapura 1,04 persen dan Australia 4,54 persen.

Selain itu juga diserap Jerman 1,12 persen; Hong Kong 3,49 persen; Perancis 0,37 persen; Spanyol 0,06 persen; Inggris 0,59 persen dan 22,45 persen sisanya menembus pasaran berbagai negara lain. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014