Denpasar (Antara Bali) - Bali meraup devisa sebesar 41,77 juta dolar AS dari ekspor hasil perikanan dan kelautan selama lima bulan, yaitu periode Januari-Mei 2014.

"Perolehan devisai sebesar itu menurun 6,24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 44,54 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Minggu.

Ia menyebutkan ekspor hasil perikanan dan kelautan yang didominasi ikan tuna segar dan beku serta udang itu, sebagian besar diserap pasar Jepang, yakni mencapai 37,02 persen.

Menurut dia, ekspor ikan dari Pulau Dewata itu mampu memberikan kontribusi 19,42 persen dari total ekspor daerah ini mencapai 215,04 juta dolar AS.

Setelah pasaran potensial Jepang ikan yang sudah dibersihkan terlebih dahulu juga diserap pasaran Amerika Serikat 16,55 persen, Thailand 12,78 persen, Singapura 1,04 persen dan Australia 4,54 persen.

Selain itu juga diserap Jerman 1,12 persen, Hong Kong 3,49 persen, Prancis 0,37 persen, Spanyol 0,06 persen, Inggris 0,59 persen dan 22,45 persen sisanya menembus pasaran berbagai negara lainnya di belahan dunia.

Panasunan Siregar menjelaskan, ekspor hasil perikanan dan kelautan itu terdiri atas delapan jenis komoditas yang paling menonjol ikan tuna sebanyak 7.189,8 ton seharga 28,26 juta dolar AS selama lima bulan pertama 2014.

Kondisi tersebut menurun 0,36 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 5.114,2 ton seharga 28,38 juta dolar AS.

Selain itu juga berupa ikan hias hidup, ikan kakap, ikan kepiting, ikan kerapu, udang dan sirip ikan hiu. (WDY)

Pewarta: Oleh I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014