Denpasar (Antara Bali) - Dinas Kesehatan Provinsi Bali menemukan sebanyak 58 temuan kasus suspek Tuberculosis kebal obat ganda atau Multipel Drug Resisten (TB MDR) yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali, selama periode Januari-Juli 2014.
"Targetnya untuk penemuan TB kebal obat di Bali sebanyak 75 kasus. Namun, hanya baru menemukan 58 kasus suspek saja," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Bali dr Gede Wira Sunetra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dari total penemuan kasus tersebut saat ini sebanyak sepuluh kasus TB MDR sedang menjalani pengobatan. Sedangkan penderita TB yang akan menjalani pengobatan diperkirakan sebanyak enam orang.
"Sedangkan total sisa pasien yang ditemuan kasus suspek tersebut udah sembuh dari penyakitnya," ujarnya.
Gede Wira menjelaskan bahwa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah penularan penyakit tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus melakukan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Upaya PHBS yang harus dilakukan oleh masyarakat yakni selalu ingat untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari BAK/BAB.
"Selain itu, masyarakat harus tetap menjaga lingkungan rumahnya agar tetap bersih dan sehat," katanya.
Ia menambahkan bahwa perlu juga mengkonsumsi makanan yang sehat dan bersih sehingga daya tahan tubuh terus meningkat dan tidak mudah terserang penyakit.
"Mencegah lebih mudah dari pada mengobati, itu harus ditanamkan dari diri sendiri dahulu baru ke lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga tidak timbulnya penyakit TB MDR itu," ujarnya.
Untuk biaya pengobatan TB MDR, lanjut dia, sangatlah mahal sehingga tindakan pencegahan harus diutamakan sehingga penyebaran penyakit tersebut dapat dideteksi lebih dini.
"Biasanya, untuk mengetahui orang tersebut menderita TB MDR dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan melakukan pengambilan sampel dahak tersebut," ujar Gede Wira. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Targetnya untuk penemuan TB kebal obat di Bali sebanyak 75 kasus. Namun, hanya baru menemukan 58 kasus suspek saja," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Bali dr Gede Wira Sunetra di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan dari total penemuan kasus tersebut saat ini sebanyak sepuluh kasus TB MDR sedang menjalani pengobatan. Sedangkan penderita TB yang akan menjalani pengobatan diperkirakan sebanyak enam orang.
"Sedangkan total sisa pasien yang ditemuan kasus suspek tersebut udah sembuh dari penyakitnya," ujarnya.
Gede Wira menjelaskan bahwa upaya yang harus dilakukan untuk mencegah penularan penyakit tersebut, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus melakukan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Upaya PHBS yang harus dilakukan oleh masyarakat yakni selalu ingat untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari BAK/BAB.
"Selain itu, masyarakat harus tetap menjaga lingkungan rumahnya agar tetap bersih dan sehat," katanya.
Ia menambahkan bahwa perlu juga mengkonsumsi makanan yang sehat dan bersih sehingga daya tahan tubuh terus meningkat dan tidak mudah terserang penyakit.
"Mencegah lebih mudah dari pada mengobati, itu harus ditanamkan dari diri sendiri dahulu baru ke lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga tidak timbulnya penyakit TB MDR itu," ujarnya.
Untuk biaya pengobatan TB MDR, lanjut dia, sangatlah mahal sehingga tindakan pencegahan harus diutamakan sehingga penyebaran penyakit tersebut dapat dideteksi lebih dini.
"Biasanya, untuk mengetahui orang tersebut menderita TB MDR dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan melakukan pengambilan sampel dahak tersebut," ujar Gede Wira. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014