Denpasar (Antara Bali) - Sedikitnya 34 seniman asal Pengosekan Ubud, Kabupaten Gianyar, menampilkan "Joged Pingitan" pada Pesta Keseninan Bali ke-36 di Bentara Budaya Denpasar, Rabu.

Joged Pigitan yang biasanya tampil pada upacara besar di Pura Taman Limut sengaja ditampilkan saat PKB untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas mengenai budaya yang khas dan hanya satu-satunya di Bali itu.

Dewa Ketut Widiarsa selaku penata artistik pementasan Joged Pingitan mengatakan bahwa tarian tersebut adalah tarian sakral yang biasanya hanya ditampilkan di Pura Taman Limut saat upacara besar.

"Dengan menampilkan tarian ini akan mengubah pandangan masyarakat bahwa joged tidak selamanya diperankan untuk hiburan, tetapi untuk persembahyangan yang sangat sakral," ujarnya.

Dalam pementasan Joged Pingitan itu menceritakan tentang Calonarang yang diperankan oleh sembilan penari, 15 pemusik, empat orang penyanyi, dan enam orang tim pendukung lainnya.

Kesembilan penari itu tampil secara bergantian dan bergrup selama satu jam lebih tanpa henti.

Yang membedakan Joged Pingitan dengan joged lainnya adalah tidak melibatkan penonton untuk ikut menari karena pementasan itu sangat sakral dan harus menggunakan ritual khusus.

Penampilan para seniman asal Ubud itu berhasil memikat perhatian para penonton. Terlihat ratusan penonton dan wisatawan mancanegara memenuhi Kalangan Angsoka Bentara Budaya untuk menyaksikan pementasan tersebut.

Para penonton hanya diberikan kesempatan untuk berfoto bersama seusai pementasan tari sakral tersebut. (WRA) 

Pewarta: Oleh Wira Suryantala

Editor : I Gede Wira Suryantala


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014