Denpasar (Antara Bali) - Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Bali, Ketut Rudia mengatakan sekitar 14 ribu relawan sudah siap melakukan pengawasan partisipatif dalam pelaksanaan Pemilu 2014 di Pulau Dewata.
"Hari ini kami harus sudah menyerahkan data-datanya ke Jakarta, karena nanti mereka akan mendapatkan kartu identitas dan buku panduan. Setelah selesai melaksanakan tugas juga akan diberikan sertifikat penghargaan," katanya saat menjadi narasumber pada acara "Fasilitasi Koordinasi Pemilu Provinsi Bali" di Denpasar, Senin.
Relawan tersebut, ucap dia, mayoritas berasal dari kalangan mahasiswa dan pemilih pemula sehingga dengan independensi yang dimiliki generasi muda itu diyakini dapat membantu pengawasan pemilu secara maksimal, apalagi setelah rencana pembentukan mitra PPL secara nasional tidak disetujui.
"Kalau dilihat dari sisi total jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Bali sebanyak 8.094, kami yakin keberadaan relawan itu akan dapat mencegah tindakan curang dari oknum yang tidak bertanggung jawab," ucapnya pada acara yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali itu.
Pihaknya berpandangan dengan semakin banyak ada yang mengawasi TPS sehingga tindak kecurangan pemilu bisa diminimalisasi. Relawan sudah mulai direkrut sejak Desember 2013 sebagai bagian dari Gerakan Sejuta Relawan yang diluncurkan Bawaslu.
Di sisi lain, Rudia juga meminta peran aktif masyarakat untuk segera melaporkan jika ada jajaran penyelenggara maupun pengawas pemilu yang melakukan pelanggaran.
"Selambat-lambatnya tujuh hari sejak kejadian harus sudah dilaporkan dan jangan sampai menunggu hingga hari kedelapan," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014
"Hari ini kami harus sudah menyerahkan data-datanya ke Jakarta, karena nanti mereka akan mendapatkan kartu identitas dan buku panduan. Setelah selesai melaksanakan tugas juga akan diberikan sertifikat penghargaan," katanya saat menjadi narasumber pada acara "Fasilitasi Koordinasi Pemilu Provinsi Bali" di Denpasar, Senin.
Relawan tersebut, ucap dia, mayoritas berasal dari kalangan mahasiswa dan pemilih pemula sehingga dengan independensi yang dimiliki generasi muda itu diyakini dapat membantu pengawasan pemilu secara maksimal, apalagi setelah rencana pembentukan mitra PPL secara nasional tidak disetujui.
"Kalau dilihat dari sisi total jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Bali sebanyak 8.094, kami yakin keberadaan relawan itu akan dapat mencegah tindakan curang dari oknum yang tidak bertanggung jawab," ucapnya pada acara yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali itu.
Pihaknya berpandangan dengan semakin banyak ada yang mengawasi TPS sehingga tindak kecurangan pemilu bisa diminimalisasi. Relawan sudah mulai direkrut sejak Desember 2013 sebagai bagian dari Gerakan Sejuta Relawan yang diluncurkan Bawaslu.
Di sisi lain, Rudia juga meminta peran aktif masyarakat untuk segera melaporkan jika ada jajaran penyelenggara maupun pengawas pemilu yang melakukan pelanggaran.
"Selambat-lambatnya tujuh hari sejak kejadian harus sudah dilaporkan dan jangan sampai menunggu hingga hari kedelapan," ucapnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2014