Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali menilai kebijakan pemerintah pusat membatasi impor produk hortikultura pada awal tahun ini memberikan dampak positif bagi produk pertanian setempat sehingga menguntungkan petani.

"Pembatasan impor itu memberikan nilai positif sehingga nilai jual buah lokal terangkat. Hal itu meningkatkan kesejahteraan petani di daerah ini," kata Kepala Bidang Pascapanen dan Pemasaran, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana, di Denpasar, Senin.

Dia berharap dampak positif tersebut dapat dipertahankan oleh para petani dengan menyesuaikan musim panen yang ada.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada April 2013 lalu nilai tukar petani (NTP) subsektor hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen. 

Kenaikan NTP pada subsektor itu disebabkan oleh naiknya indeks yang diterima petani sebesar 0,72 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks yang dibayar petani yaitu sebesar 0,12 persen.

Kenaikan indeks yang diterima petani dikarenakan naiknya indeks harga kelompok buah–buahan sebesar 0,96 persen. "Kesejahteraan petani diukur berdasarkan tolak ukur kenaikan NTP," ucapnya. (IGT)

Pewarta: Oleh IGK Agung W

Editor : I Gusti Ketut Agung Wijaya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013