Pemerintah Provinsi Bali mencatat stok babi hidup siap potong mencapai 65 ribu ekor yang diperkirakan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

“Hari Raya Galungan tahun sebelumnya itu Bali menghabiskan 30 ribu ekor babi hidup,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada di sela pasar murah jelang Galungan dan Kuningan di Renon, Denpasar, Bali, Minggu.

Menurut dia, mencermati stok babi hidup di Bali tersebut maka kondisinya surplus dengan proyeksi sebanyak 35 ribu ekor babi hidup dipotong jelang Galungan dan Kuningan dengan harga per ekor diperkirakan mencapai Rp49 ribu per kilogram babi hidup.

“Kami lakukan pendampingan agar harganya tetap stabil karena tahun lalu itu harganya berkisar Rp49 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram babi hidup,” katanya.

Babi hidup yang melebihi kebutuhan tersebut, lanjut dia, maka pelaku usaha dapat mengekspor komoditas babi itu ke luar daerah yang selama ini banyak melakukan permintaan ke Bali di antaranya Kalimantan Barat, Lampung dan beberapa provinsi di Sulawesi.

Baca juga: Pemda larang jual babi ke luar Pulau Bali jelang Galungan

Ada pun selama periode Januari hingga September 2024, kata dia, sudah ada total sekitar 100 ribu ekor babi dijual ke luar Bali.

“Paling banyak yang menyerap itu Kalimantan Barat, Sulawesi dan Lampung. Kalau Surabaya dan Jakarta tidak banyak menyerap,” ucapnya.

Sementara itu, mencermati stok yang melimpah seharusnya harga daging babi stabil.

Meski begitu saat ini di pasaran, harga daging babi mengalami peningkatan terutama menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.

Saat ini harga daging babi di 60 pasar di Bali sesuai Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (Sigapura) mencapai rata-rata Rp92 ribu per kilogram atau mengalami kenaikan sekitar dua persen dibandingkan kondisi satu minggu lalu mencapai Rp89.500 per kilogram.

Baca juga: GUPBI Bali jamin kesehatan babi jelang Galungan

Ada pun harga tertinggi terjadi di Kabupaten Jembrana mencapai Rp100 ribu per kilogram atau naik dibandingkan satu minggu lalu sebesar Rp98 ribu dan di Kabupaten Buleleng mencapai Rp99.500 per kilogram atau naik dibandingkan harga sebelumnya Rp90 ribu per kilogram.

Sunada menjelaskan kenaikan harga tersebut masih wajar mengingat tingginya permintaan di Bali dan dari luar daerah.

“Itu (kenaikan harga) biasa. Di momen hari raya pasti harga daging babi meningkat,” katanya.

Hari Raya Galungan dan Kuningan jatuh setiap 210 hari atau enam bulan sekali. Ada pun rangkaian Hari Raya Galungan mulai 24-26 September dengan puncak pada Rabu (25/9) sedangkan Hari Raya Kuningan jatuh 10 hari setelah Galungan atau pada Sabtu (5/10).

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2024