Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak masyarakat untuk merenungkan substansi Nyepi dengan baik dalam memperingati datangnya Tahun Baru Caka itu pada 12 Maret 2013.
"Nyepi dalam Agama Hindu merupakan waktu yang disiapkan Tuhan untuk melakukan kontemplasi diri, merenungkan apa yang diperbuat, yang baik dan yang buruk. Sekaligus diberi kesempatan untuk merencanakan masa depan kita karena memasuki tahun baru," katanya di Denpasar, Jumat.
Konteks Nyepi, kata dia, sebagai tekad untuk memperbanyak kebaikan. Tetapi sayangnya seringkali orang tidak memahami konteks ini dengan benar.
"Akibatnya, seringkali hal-hal yang seharusnya tidak boleh terjadi pada Nyepi malah terjadi, misalnya ada konflik banjar, saling serang dan sebagainya," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali ini mengatakan Nyepi bukanlah sekadar tidak menyalakan api. Namun media yang mengingatkan umat Hindu agar tidak menyalakan hawa nafsu, marah, benci, dan dendam. (LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013
"Nyepi dalam Agama Hindu merupakan waktu yang disiapkan Tuhan untuk melakukan kontemplasi diri, merenungkan apa yang diperbuat, yang baik dan yang buruk. Sekaligus diberi kesempatan untuk merencanakan masa depan kita karena memasuki tahun baru," katanya di Denpasar, Jumat.
Konteks Nyepi, kata dia, sebagai tekad untuk memperbanyak kebaikan. Tetapi sayangnya seringkali orang tidak memahami konteks ini dengan benar.
"Akibatnya, seringkali hal-hal yang seharusnya tidak boleh terjadi pada Nyepi malah terjadi, misalnya ada konflik banjar, saling serang dan sebagainya," ujarnya.
Mantan Kapolda Bali ini mengatakan Nyepi bukanlah sekadar tidak menyalakan api. Namun media yang mengingatkan umat Hindu agar tidak menyalakan hawa nafsu, marah, benci, dan dendam. (LHS/IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2013