Tiga pejabat dari Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik (BPSI IRO) Kementerian Pertanian Bogor melakukan kunjungan industri  ke Pak Oles Green School dan Bokashi Farm Kang Zangger di Jalan Waribang, Denpasar Timur, Bali.

Ketiga pejabat tersebut terdiri atas Ediningsih, Faradila Putri Danasworo dan Indah Kumiasari dalam kunjungannya pada hari Jumat (10/11) diterima oleh Manajer Pak Oles Green School Ir Koentjoro  Adijanto yang akrab disapa Yoyok.

Kunjungan ketiga pejabat tersebut dalam rangka penyusunan Rencana Standar Nasional Indonesia (RSNI) & Program Nasional Penyusunan Standar (PNPS) Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Rempah, Obat dan Aromatik (BPSI TROA).

"Semoga kunjungan ketiga pejabat tersebut memberikan manfaat dan sukses selalu," harap Koentjoro  Adijanto.

Pak Oles Green School merupakan sebuah tempat yang mengoleksi lebih dari  100 jenis tanaman herbal yang berkhasiat obat, sekaligus tempat edukasi tentang pertanian organik yang dibangun di atas lahan seluas 40 are.

Konsep pertanian organik perkotaan tersebut digagas dan dirancang oleh Direktur Utama PT Karya Pak Oles Tokcer, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali

Pak Oles Green Scholl kerap didatangi siswa Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), perguruan tinggi dan masyarakat umum.

Pelajar dan mahasiswa yang datang berkunjung dari berbagai jenjang pendidikan di berbagai daerah di Indonesia  melihat dari dekat sistem pertanian organik yang diajarkan, diterapkan dan hasilnya bagaimana.

Pertanian organik dengan sentuhan teknologi Effective Microorganisms (EM4) telah diterapkan di Pak Oles Green School sejak puluhan  tahun yang silam.

Kebun itulah menjadi contoh pertanian organik perkotaan yang disebut Bokashi Farm atau pertanian organik dengan menggunakan pupuk bokashi sentuhan teknologi EM dari Jepang.

Dalam kawasan kebun pertanian organik tersebut dikembangkan pelayanan restoran dan tempat pelatihan. Pelatihan berlangsung sehari untuk belajar melihat langsung pertanian organik menggunakan teknologi EM. 

Sedangkan pelatihan pertanian organik yang lebih lengkap ada di Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali di Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng dengan kebun tanaman herbal seluas tujuh hektar yang juga digagas Dr Wididana, alumnus Program S-2 Faculty Agriculture University of The Ryukyus Okinawa, Jepang (1987-1990) 

Dalam kawasan hamparan yang lebih luas selain kebun herbal, Pusdiklat pelatihan pertanian organik, Vila IPSA didukung fasilitas kolam renang dengan panorama pemandangan alam perpaduan antara lembah-bukit-perkebunan yang hijau dan lestari.

 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023