Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali menargetkan Perumda Pasar Argha Nayottama dapat menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp1 miliar guna mendukung pembangunan di daerah itu.

"Saya menargetkan Perumda Pasar Argha Nayottama menyetor pendapatan sebesar Rp1 miliar ke kas daerah," kata Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana melalui siaran pers yang diterima Antara, di Singaraja, Buleleng, Bali, Jumat.

Ia menjelaskan direksi yang telah dilantik dan diambil sumpahnya harus memperbaiki bisnis utama dari Perumda Pasar Argha Nayottama yang mengelola sekitar 14 pasar tradisional tersebut. Dengan begitu, bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan perekonomian kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.

Adapun geliat pasar menjadi sebuah indikator dari kemajuan ekonomi sebuah daerah. Setelah itu, penanganan aset yang dimiliki oleh Perumda Pasar Argha Nayottama agar lebih baik dan juga bisa memberikan kontribusi.

“Masa tidak ada kontribusi khususnya kepada pendapatan asli daerah (PAD) di Buleleng. Oleh karena itu kita berikan target kinerja kepada direksi baru ini,” katanya.

Oleh karena itu, Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali memberikan target kepada direksi baru untuk menyumbang PAD sebesar Rp1 miliar.

Awalnya direksi meminta hanya Rp500 juta. Namun, pihaknya tetap menargetkan Rp1 milar. Target tersebut dituangkan dalam pakta integritas yang ditandatangani direksi pada saat pelantikan.

“Dalam wawancara kemarin, saya tanya upaya-upaya untuk mencapai target tersebut. Inovasinya apa, apa yang harus dilakukan dan mengetahui apa yang bisa dilakukan untuk efisiensi serta mengetahui letak kebocoran anggarannya di mana,” kata Lihadnyana.

Menjawab target tersebut, Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng periode 2023-2028 I Putu Suardhana menyebutkan target sebesar Rp1 miliar yang diberikan itu di luar pendapatan dari Pasar Banyuasri.

Pendapatan Pasar Banyuasri yang disetor setiap bulan Maret berjumlah Rp1,80 miliar. Target tersebut harus dihormati dan membutuhkan  kerja keras untuk mencapainya.

“Kita sangat hormati target yang diberikan. Dengan kerja keras, kita sanggup dan siap untuk mecapai target tersebut untuk perbaikan perumda ke depan. Saya siap mundur jika tidak memenuhi,” katanya.

Terkait Pasar Banyuasri, mantan Direktur Keuangan Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng periode 2018-2023 ini menambahkan pada tahap awal dirinya bersama direksi yang lain akan duduk bersama dengan para pedagang untuk menggali permasalahan sebenarnya yang menyebabkan pedagang yang sudah mendapatkan los ini tidak mau menempatinya. Menurut dia, solusi dari permasalahan di Pasar Banyuasri sebenarnya sudah dimiliki yaitu bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (Disdagprinkop UKM) dan Dinas Pertanian untuk menarik UMKM mengisi los khususnya di lantai dua.

“Di samping itu, pameran yang rutin rencananya akan saya gelar. Dengan langkah awal ini, bisa berpengaruh terhadap yang lain,” ujar Suardhana.

Pewarta: Rolandus Nampu/IMBA Purnomo

Editor : Widodo Suyamto Jusuf


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023