Pemprov Bali menyampaikan keinginan agar Forum Anak Daerah (FAD) menjangkau seluruh anak hingga kelompok yang termarjinalkan.
“Forum Anak Daerah ini harus mampu menjangkau semua anak, termasuk anak-anak yang termarjinalkan seperti anak jalanan, anak minoritas, dan anak berkebutuhan khusus,” kata Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dalam siaran Humas Pemprov Bali di Denpasar, Rabu.
Keinginan ini disampaikan saat membuka Mimbar Anak Bali (MAB) XV yang menjadi wadah atas pemenuhan hak anak dalam berpartisipasi, menyalurkan aspirasi, serta membuat anak bisa berkontribusi aktif melahirkan Deklarasi Anak Bali 2023.
“Perlindungan anak merupakan penanda penting dalam proses pencapaian pembangunan kesetaraan gender dalam upaya meningkatkan hak asasi dan kehormatan terhadap anak-anak di Indonesia khususnya di Bali, serta meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa,” ujarnya.
Dewa menyampaikan bahwa kesetaraan bagi anak sejatinya menjadi bagian dalam visi misi Pemprov Bali yang ingin mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali.
Sehingga momentum Mimbar Anak Bali bertajuk Bersua Bersama Mewujudkan Cita tahun ini dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan aspirasi seluruh anak Bali.
Mahendra yang merupakan mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali itu juga berharap nantinya anak dalam Forum Anak Daerah yang terpilih mengikuti Forum Anak Nasional dapat menyuarakan suara anak Bali ke tingkat nasional.
“Dengan demikian, Mimbar Anak Bali XV menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahunnya,” kata dia.
Ketua Panitia Mimbar Anak Bali 2023 Ayu Sukma Adnyani Putri menambahkan bahwa kegiatan ini memang digelar untuk memilih Duta Anak Bali yang akan dikirim ke nasional untuk menyuarakan kepentingan anak-anak dari Pulau Dewata.
“Selain memilih Duta Anak Bali, dalam kegiatan Mimbar Anak Bali ini juga dilaksanakan Sidang Penyusunan Suara Anak Bali 2023, yang merupakan aspirasi dari anak-anak di seluruh Kabupaten/Kota di Bali dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan yang independen, representatif, inklusif, dan fleksibel,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023
“Forum Anak Daerah ini harus mampu menjangkau semua anak, termasuk anak-anak yang termarjinalkan seperti anak jalanan, anak minoritas, dan anak berkebutuhan khusus,” kata Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dalam siaran Humas Pemprov Bali di Denpasar, Rabu.
Keinginan ini disampaikan saat membuka Mimbar Anak Bali (MAB) XV yang menjadi wadah atas pemenuhan hak anak dalam berpartisipasi, menyalurkan aspirasi, serta membuat anak bisa berkontribusi aktif melahirkan Deklarasi Anak Bali 2023.
“Perlindungan anak merupakan penanda penting dalam proses pencapaian pembangunan kesetaraan gender dalam upaya meningkatkan hak asasi dan kehormatan terhadap anak-anak di Indonesia khususnya di Bali, serta meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa,” ujarnya.
Dewa menyampaikan bahwa kesetaraan bagi anak sejatinya menjadi bagian dalam visi misi Pemprov Bali yang ingin mewujudkan kehidupan Krama Bali yang demokratis dan berkeadilan dengan memperkuat budaya hukum, budaya politik dan kesetaraan gender dengan memperhatikan nilai-nilai budaya Bali.
Sehingga momentum Mimbar Anak Bali bertajuk Bersua Bersama Mewujudkan Cita tahun ini dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan aspirasi seluruh anak Bali.
Mahendra yang merupakan mantan Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali itu juga berharap nantinya anak dalam Forum Anak Daerah yang terpilih mengikuti Forum Anak Nasional dapat menyuarakan suara anak Bali ke tingkat nasional.
“Dengan demikian, Mimbar Anak Bali XV menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahunnya,” kata dia.
Ketua Panitia Mimbar Anak Bali 2023 Ayu Sukma Adnyani Putri menambahkan bahwa kegiatan ini memang digelar untuk memilih Duta Anak Bali yang akan dikirim ke nasional untuk menyuarakan kepentingan anak-anak dari Pulau Dewata.
“Selain memilih Duta Anak Bali, dalam kegiatan Mimbar Anak Bali ini juga dilaksanakan Sidang Penyusunan Suara Anak Bali 2023, yang merupakan aspirasi dari anak-anak di seluruh Kabupaten/Kota di Bali dengan memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan yang independen, representatif, inklusif, dan fleksibel,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2023