Denpasar (Antara Bali) - Konsumsi pertamax di Bali meningkat hingga 67 persen sejak diberlakukannya pengendalian penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan dinas operasional milik pemerintah, badan usaha milik negera (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMND), dan TNI/Polri.
"Konsumsi pertamax meningkat hingga 67 persen dari sebelumnya di awal tahun," kata Sales Area Manager Fuel Retail Marketing Region V Pertamina Bali-Nusa Tenggara Barat, Iin Febrian, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, jika sebelumnya penyaluran pertamax mencapai 540 hingga 600 kiloliter namun kini jumlah tersebut meningkat 900 hingga 1.000 kiloliter per bulan.
Ia mengapresiasi kesadaran masyarakat yang cukup tinggi dalam membantu pemerintah dalam mengendalikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Walaupun belum 100 persen tetapi, dari sektor pemerintah, BUMN, dan Pemda di Bali cukup tertib. Kemudian juga dibantu masyarakat yang terdorong menggunakan BBM non-subsidi," katanya.
Dia mengatakan bahwa masyarakat diharapkan menggunakan bahan bakar pertamax karena sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan keluaran terbaru. (DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Konsumsi pertamax meningkat hingga 67 persen dari sebelumnya di awal tahun," kata Sales Area Manager Fuel Retail Marketing Region V Pertamina Bali-Nusa Tenggara Barat, Iin Febrian, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, jika sebelumnya penyaluran pertamax mencapai 540 hingga 600 kiloliter namun kini jumlah tersebut meningkat 900 hingga 1.000 kiloliter per bulan.
Ia mengapresiasi kesadaran masyarakat yang cukup tinggi dalam membantu pemerintah dalam mengendalikan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Walaupun belum 100 persen tetapi, dari sektor pemerintah, BUMN, dan Pemda di Bali cukup tertib. Kemudian juga dibantu masyarakat yang terdorong menggunakan BBM non-subsidi," katanya.
Dia mengatakan bahwa masyarakat diharapkan menggunakan bahan bakar pertamax karena sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan keluaran terbaru. (DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012