Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, meraih penghargaan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) kabupaten terbaik di wilayah Jawa-Bali, yang
diserahkan langsung oleh Menkominfo Johnny G. Plate di Jakarta (6/12).
"Buleleng memiliki komitmen tinggi dalam percepatan dan perluasan digitalisasi daerah dengan elektronifikasi transaksi," kata Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, dalam keterangan yang diterima di Singaraja, Buleleng, Selasa.
Setelah menerima trofi penghargaan dari Menkominfo, ia menjelaskan penghargaan tersebut sebagai wujud pembuktian kepada masyarakat bahwa pemerintah menawarkan sebuah kepercayaan pada masyarakat di daerah itu, khususnya dan Bali pada umumnya.
Lihadnyana mengungkapkan bahwa uang yang masyarakat bayarkan dalam bentuk pajak telah dikelola secara transparan dan produktif.
"Ini yang membuat masyarakat percaya kepada pemerintah bahwa pajak yang dibayarkan akan kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Buleleng luncurkan aplikasi AKU Online
Percepatan dan perluasan digitalisasi daerah merupakan sebuah upaya dan proses yang harus terus diperkuat melalui pembentukan dan penguatan regulasi, serta mempersiapkan struktur dan kanal-kanal elektronifikasi transaksi keuangan daerah.
Hal tersebut diperlukan mengingat TP2DD adalah kerja kolaboratif. Pemerintah Daerah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada kolaborasi degan OJK, BI ataupun BPD. Dengan kolaborasi ini, OJK, BI, maupun BPD membuat inovasi berupa kanal kanal yang baru, sehingga elektronifikasi di Buleleng bisa diwujudkan secepatnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat membuka Rakornas P2DD menyampaikan apresiasi kepada seluruh kepala daerah yang telah menguatkan proses percepatan dan perluasan digitalisasi dengan upaya-upaya konkret.
Seperti diketahui, ekonomi global tahun ini diperkirakan pertumbuhannya melambat. Adapun pada 2022 sebesar 3,3 persen dan tahun 2023 sebesar 2,9 persen, demikian menurut IMF.
Perlambatan pertumbuhan ini diikuti pula oleh penurunan indeks manajer pembelian. "Beberapa negara bahkan di bawah Indonesia. Bulan kemarin Indeks Manajer Pembelian sebesar 5,03," kata dia.
Pihaknya menambahkan ada 11 sektor yang mengalami kontraksi, termasuk penurunan pesanan pembelian, terutama pada sektor manufaktur, sehingga menjadi catatan bagi para kepala daerah untuk membantu mengantisipasi di sebelas sektor terutama yang padat karya.
Baca juga: Mahasiswa UI angkat potensi wisata Desa Patas-Buleleng lewat media digital
"Kita terbantu di segi ekspor. Namun tetap kita harus jaga pertumbuhan kita di 5,71 persen dan bulan kemarin inflasi kita turun menjadi 5,42 persen," kata Menko Airlangga.
Pada Rakornas P2DD kali ini, diberikan penghargaan di segala tingkat, mulai dari Provinsi, Kabupaten dan Kota. Buleleng berhasil meraih TP2DD Kabupaten Terbaik tahun 2022 Wilayah Jawa-Bali di atas Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Provinsi Bali juga meraih predikat TP2DD Terbaik di atas DKI Jakarta dan DIY. Selain itu, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali juga menjadi bank Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) terbaik dalam mendukung Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Dalam hal digitalisasi daerah, Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat telah meluncurkan aplikasi administrasi kependudukan dalam jaringan (online) sebagai upaya mempermudah akses pelayanan kepada masyarakat.
"Zaman global dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat seperti saat ini, data-data dasar yang akurat merupakan hal wajib yang dimiliki pemerintah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa saat meluncurkan Aplikasi AKU Online (6/12), yang melayani penerbitan KK/KTP/KIA/Akta Kelahiran/Akta Kematian/ Akta perkawinan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
diserahkan langsung oleh Menkominfo Johnny G. Plate di Jakarta (6/12).
"Buleleng memiliki komitmen tinggi dalam percepatan dan perluasan digitalisasi daerah dengan elektronifikasi transaksi," kata Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, dalam keterangan yang diterima di Singaraja, Buleleng, Selasa.
Setelah menerima trofi penghargaan dari Menkominfo, ia menjelaskan penghargaan tersebut sebagai wujud pembuktian kepada masyarakat bahwa pemerintah menawarkan sebuah kepercayaan pada masyarakat di daerah itu, khususnya dan Bali pada umumnya.
Lihadnyana mengungkapkan bahwa uang yang masyarakat bayarkan dalam bentuk pajak telah dikelola secara transparan dan produktif.
"Ini yang membuat masyarakat percaya kepada pemerintah bahwa pajak yang dibayarkan akan kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat," jelasnya.
Baca juga: Pemkab Buleleng luncurkan aplikasi AKU Online
Percepatan dan perluasan digitalisasi daerah merupakan sebuah upaya dan proses yang harus terus diperkuat melalui pembentukan dan penguatan regulasi, serta mempersiapkan struktur dan kanal-kanal elektronifikasi transaksi keuangan daerah.
Hal tersebut diperlukan mengingat TP2DD adalah kerja kolaboratif. Pemerintah Daerah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada kolaborasi degan OJK, BI ataupun BPD. Dengan kolaborasi ini, OJK, BI, maupun BPD membuat inovasi berupa kanal kanal yang baru, sehingga elektronifikasi di Buleleng bisa diwujudkan secepatnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian RI Airlangga Hartarto saat membuka Rakornas P2DD menyampaikan apresiasi kepada seluruh kepala daerah yang telah menguatkan proses percepatan dan perluasan digitalisasi dengan upaya-upaya konkret.
Seperti diketahui, ekonomi global tahun ini diperkirakan pertumbuhannya melambat. Adapun pada 2022 sebesar 3,3 persen dan tahun 2023 sebesar 2,9 persen, demikian menurut IMF.
Perlambatan pertumbuhan ini diikuti pula oleh penurunan indeks manajer pembelian. "Beberapa negara bahkan di bawah Indonesia. Bulan kemarin Indeks Manajer Pembelian sebesar 5,03," kata dia.
Pihaknya menambahkan ada 11 sektor yang mengalami kontraksi, termasuk penurunan pesanan pembelian, terutama pada sektor manufaktur, sehingga menjadi catatan bagi para kepala daerah untuk membantu mengantisipasi di sebelas sektor terutama yang padat karya.
Baca juga: Mahasiswa UI angkat potensi wisata Desa Patas-Buleleng lewat media digital
"Kita terbantu di segi ekspor. Namun tetap kita harus jaga pertumbuhan kita di 5,71 persen dan bulan kemarin inflasi kita turun menjadi 5,42 persen," kata Menko Airlangga.
Pada Rakornas P2DD kali ini, diberikan penghargaan di segala tingkat, mulai dari Provinsi, Kabupaten dan Kota. Buleleng berhasil meraih TP2DD Kabupaten Terbaik tahun 2022 Wilayah Jawa-Bali di atas Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Provinsi Bali juga meraih predikat TP2DD Terbaik di atas DKI Jakarta dan DIY. Selain itu, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali juga menjadi bank Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) terbaik dalam mendukung Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Dalam hal digitalisasi daerah, Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) setempat telah meluncurkan aplikasi administrasi kependudukan dalam jaringan (online) sebagai upaya mempermudah akses pelayanan kepada masyarakat.
"Zaman global dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat seperti saat ini, data-data dasar yang akurat merupakan hal wajib yang dimiliki pemerintah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa saat meluncurkan Aplikasi AKU Online (6/12), yang melayani penerbitan KK/KTP/KIA/Akta Kelahiran/Akta Kematian/ Akta perkawinan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022