Denpasar (Antara Bali) - Petani tradisional yang membudidayakan pohon nilam di Bali kini terkendala akan terbatasnya bibit pohon nilam yang saat ini masih didatangkan dari Jawa Timur.
    
"Kami umumnya terkendala bibit nilam yang masih terbatas, di kelompok tani, hanya ada beberapa petani saja yang mampu mendapatkan bibit nilam," kata petani nilam dari Jembrana, I Nyoman Sudana,di Denpasar, Selasa.
    
Menurut dia, dari 30 orang petani di Kelompok Tani Tiga Karya Utama dari Desa Asahduren, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, baru enam orang yang bisa mengakses bibit pohon yang dikenal dengan nama lokal "delem" itu.
   
Di Kabupaten Jembrana, sedikitnya ada 20 ribu bibit pohon nilam yang telah ditanam kelompok tani itu pada lahan seluas dua hektare.
    
Selain di Jembrana, pengembangbiakan nilam juga dilakukan di beberapa kabupaten di Bali di antaranya Badung yang telah ditanami bibit nilam seluas 20 hektare, Gianyar (3 hektare), dan Karangasem (2 hektare).
    
"Kami ingin mengajak para petani untuk menggunakan lahan yang tidak produktif untuk ditanami pohon nilam, karena prospek ekonominya cukup tinggi baik dalam maupun luar negeri," kata pembina petani nilam, Gusti Ngurah Supawiarsa.
    
Saat ini minyak stasiri dari daun nilam menjadi salah satu minyak yang paling diminati pasar domestik untuk keperluan spa dan juga pasar internasional.(DWA)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012