Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra
menyerahkan bantuan 100 media edukasi secara simbolis kepada siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 di wilayah tersebut.
"Penyerahan bantuan media edukasi ini berkaitan dengan pencegahan penyebaran COVID-19, penanggulangan bencana dan pertolongan pertama pada kecelakaan," kata dia di Buleleng, Bali, Rabu.
Ia mengatakan penyerahan bantuan tersebut akan dilanjutkan dengan pelatihan secara dalam jaringan (daring) pada 29 Januari 2022, sehingga para siswa yang menerima bantuan itu bisa menjadi agen untuk keluarga dan lingkungannya agar betul-betul melakukan pencegahan COVID-19.
"Pertolongan pertama tidak kalah penting karena kerap ada anak-anak kecelakaan seperti di jalan dan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dan ke mana harus dibawa," katanya.
Baca juga: Dinas Perhubungan Buleleng asuransikan bus sekolah dukung PTM
Menurut dia, SD Negeri 1 Banjar Jawa yang terletak di kota itu dipilih, agar siswa bisa meneruskan kepada warga sekolah maupun rekan-rekan di sekolah lainnya.
"Itulah kenapa dikatakan sebagai agen. Informasi dari satu agen atau siswa ini bisa menyebar ke anak-anak lainnya di dalam sekolahnya maupun di sekolah lain. Kami berharap juga mereka akan jadi relawan, baik itu penanggulangan COVID-19, bencana, dan pertolongan pertama," ucap dia.
Sutjidra yang juga Ketua PMI Buleleng tersebut, mengungkapkan bahwa kegiatan itu masih sebagai percobaan. Kegiatan yang digelar oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) bekerja sama dengan PMI Pusat ini bertajuk KOICA for Kids.
Ada lima provinsi yang dijadikan proyek percontohan program itu, yaitu Bali, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan D.I. Yogyakarta.
"Untuk Bali sendiri ada dua daerah mendapat jatah masing-masing 100 media edukasi dan pelatihan secara daring yaitu Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar," ungkap dia.
Baca juga: Disdikpora Bali: PTM sudah jalan sesuai juknis prokes
Untuk kerja sama lokal, wakil bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini, menyebutkan terus dijalin dengan berbagai pihak, termasuk dengan relawan dan pihak-pihak swasta.
"Seperti dari anggota PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia). Ada juga dari BUMD yang mendukung kegiatan PMI Kabupaten Buleleng. Kalau kami tidak didukung, tentu PMI tidak bisa bergerak. Ada dari penggalangan dana melalui Bulan Dana PMI," kata dia.
Kepala SD Negeri 1 Banjar Jawa Luh Suarniti menyampaikan terima kasih dengan adanya kegiatan penyaluran bantuan tersebut.
Menurut dia, bantuan edukasi tersebut bermanfaat, terlebih KOICA bersama PMI memberikan pembelajaran mengenai pencegahan penularan COVID-19, penanggulangan bencana, dan pertolongan pertama pada anak-anak SD sehingga anak-anak bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami diberikan kuota 100 paket. Mudah-mudahan ke depan bisa diberikan lagi ataupun dengan kegiatan lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
menyerahkan bantuan 100 media edukasi secara simbolis kepada siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 di wilayah tersebut.
"Penyerahan bantuan media edukasi ini berkaitan dengan pencegahan penyebaran COVID-19, penanggulangan bencana dan pertolongan pertama pada kecelakaan," kata dia di Buleleng, Bali, Rabu.
Ia mengatakan penyerahan bantuan tersebut akan dilanjutkan dengan pelatihan secara dalam jaringan (daring) pada 29 Januari 2022, sehingga para siswa yang menerima bantuan itu bisa menjadi agen untuk keluarga dan lingkungannya agar betul-betul melakukan pencegahan COVID-19.
"Pertolongan pertama tidak kalah penting karena kerap ada anak-anak kecelakaan seperti di jalan dan mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan dan ke mana harus dibawa," katanya.
Baca juga: Dinas Perhubungan Buleleng asuransikan bus sekolah dukung PTM
Menurut dia, SD Negeri 1 Banjar Jawa yang terletak di kota itu dipilih, agar siswa bisa meneruskan kepada warga sekolah maupun rekan-rekan di sekolah lainnya.
"Itulah kenapa dikatakan sebagai agen. Informasi dari satu agen atau siswa ini bisa menyebar ke anak-anak lainnya di dalam sekolahnya maupun di sekolah lain. Kami berharap juga mereka akan jadi relawan, baik itu penanggulangan COVID-19, bencana, dan pertolongan pertama," ucap dia.
Sutjidra yang juga Ketua PMI Buleleng tersebut, mengungkapkan bahwa kegiatan itu masih sebagai percobaan. Kegiatan yang digelar oleh Korea International Cooperation Agency (KOICA) bekerja sama dengan PMI Pusat ini bertajuk KOICA for Kids.
Ada lima provinsi yang dijadikan proyek percontohan program itu, yaitu Bali, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan D.I. Yogyakarta.
"Untuk Bali sendiri ada dua daerah mendapat jatah masing-masing 100 media edukasi dan pelatihan secara daring yaitu Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar," ungkap dia.
Baca juga: Disdikpora Bali: PTM sudah jalan sesuai juknis prokes
Untuk kerja sama lokal, wakil bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini, menyebutkan terus dijalin dengan berbagai pihak, termasuk dengan relawan dan pihak-pihak swasta.
"Seperti dari anggota PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia). Ada juga dari BUMD yang mendukung kegiatan PMI Kabupaten Buleleng. Kalau kami tidak didukung, tentu PMI tidak bisa bergerak. Ada dari penggalangan dana melalui Bulan Dana PMI," kata dia.
Kepala SD Negeri 1 Banjar Jawa Luh Suarniti menyampaikan terima kasih dengan adanya kegiatan penyaluran bantuan tersebut.
Menurut dia, bantuan edukasi tersebut bermanfaat, terlebih KOICA bersama PMI memberikan pembelajaran mengenai pencegahan penularan COVID-19, penanggulangan bencana, dan pertolongan pertama pada anak-anak SD sehingga anak-anak bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Kami diberikan kuota 100 paket. Mudah-mudahan ke depan bisa diberikan lagi ataupun dengan kegiatan lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022