PLN UP3 Bali Utara mengajak petani modern untuk memanfaatkan layanan "electrifying agriculture" melalui sambung listrik untuk pertanian modern yang mampu menekan biaya produksi
"Saat ini sektor pertanian sangat menjanjikan di masa pandemi," kata Manajer PLN UP3 Bali Utara, Agus Yudistira, saat melakukan penyambungan ke pelanggan di sektor pertanian di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Rabu.
Oleh karena itu, pihaknya kini melakukan penyambungan listrik kepada salah satu pelanggan yang memanfaatkan teknologi digital dalam mengairi lahan pertaniannya.
"Dengan dukungan itu, kini pekerjaan mereka semakin efisien, biaya produksi juga dapat ditekan sehingga produktivitas dapat meningkat," katanya.
Baca juga: Listrik PLN tingkatkan produktivitas perkebunan buah naga di Gianyar
Pihaknya menjelaskan bahwa penyalaan pelanggan ini sebelumnya juga telah dilakukan di beberapa lokasi sekitar.
"Bulan Juli lalu, kami telah melakukan penyambungan listrik kepada empat pelanggan lainnya yang peruntukannya untuk pompa irigasi dengan masing-masing daya sebesar 1.300 VA," kata Agus.
Menurut dia, program layanan electrifying agriculture ini telah dinikmati oleh pelanggan tidak hanya di sektor pertanian, namun juga perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Ia berharap pelanggan dapat berinovasi dengan memanfaatkan teknologi terkini dan memanfaatkan listrik untuk mendukung usahanya sehingga mampu menggerakkan ekonomi yang saat ini sedang lesu akibat pandemi.
Sementara itu, seorang pemilik lahan pertanian, Gede Suardika, mengatakan dirinya saat ini tergabung dalam komunitas Petani Muda Keren yang memanfaatkan teknologi "Smart Farming" berbasis Internet, sehingga membutuhkan energi listrik di masing-masing lahan pertaniannya.
Baca juga: PLN Bali ajak petani beralih ke mesin listrik untuk pertanian
"Kami membutuhkan listrik untuk membantu efisiensi biaya operasional. Hal ini sekaligus membuat penghasilan kami membaik serta menekan cost produksi," kata Gede.
Sebelumnya, dirinya dengan petani lainnya masih menggunakan teknologi konvensional karena terkendala jaringan listrik, namun saat ini dengan pelayanan PLN, maka lahan-lahan miliknya sudah terlistriki, sehingga dirinya yakin akan mampu menghemat hingga 30 persen.
"Mudah-mudahan kedepannya PLN dapat terus mendukung perkembangan pertanian yang modern maju dan mandiri," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Saat ini sektor pertanian sangat menjanjikan di masa pandemi," kata Manajer PLN UP3 Bali Utara, Agus Yudistira, saat melakukan penyambungan ke pelanggan di sektor pertanian di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Rabu.
Oleh karena itu, pihaknya kini melakukan penyambungan listrik kepada salah satu pelanggan yang memanfaatkan teknologi digital dalam mengairi lahan pertaniannya.
"Dengan dukungan itu, kini pekerjaan mereka semakin efisien, biaya produksi juga dapat ditekan sehingga produktivitas dapat meningkat," katanya.
Baca juga: Listrik PLN tingkatkan produktivitas perkebunan buah naga di Gianyar
Pihaknya menjelaskan bahwa penyalaan pelanggan ini sebelumnya juga telah dilakukan di beberapa lokasi sekitar.
"Bulan Juli lalu, kami telah melakukan penyambungan listrik kepada empat pelanggan lainnya yang peruntukannya untuk pompa irigasi dengan masing-masing daya sebesar 1.300 VA," kata Agus.
Menurut dia, program layanan electrifying agriculture ini telah dinikmati oleh pelanggan tidak hanya di sektor pertanian, namun juga perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Ia berharap pelanggan dapat berinovasi dengan memanfaatkan teknologi terkini dan memanfaatkan listrik untuk mendukung usahanya sehingga mampu menggerakkan ekonomi yang saat ini sedang lesu akibat pandemi.
Sementara itu, seorang pemilik lahan pertanian, Gede Suardika, mengatakan dirinya saat ini tergabung dalam komunitas Petani Muda Keren yang memanfaatkan teknologi "Smart Farming" berbasis Internet, sehingga membutuhkan energi listrik di masing-masing lahan pertaniannya.
Baca juga: PLN Bali ajak petani beralih ke mesin listrik untuk pertanian
"Kami membutuhkan listrik untuk membantu efisiensi biaya operasional. Hal ini sekaligus membuat penghasilan kami membaik serta menekan cost produksi," kata Gede.
Sebelumnya, dirinya dengan petani lainnya masih menggunakan teknologi konvensional karena terkendala jaringan listrik, namun saat ini dengan pelayanan PLN, maka lahan-lahan miliknya sudah terlistriki, sehingga dirinya yakin akan mampu menghemat hingga 30 persen.
"Mudah-mudahan kedepannya PLN dapat terus mendukung perkembangan pertanian yang modern maju dan mandiri," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021