Listrik PLN melalui program "electrifying agriculture" berhasil meningkatkan produktivitas perkebunan buah naga di kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, bahkan meningkatkan produksi buah naga hingga 300 persen.
 
“Ketika situasi saat ini menjadi sulit, banyak orang yang beralih untuk kembali bertani, karena pertanian-lah yang menjaga perekonomian yang sedang terpuruk akibat Covid-19,” kata Ketua Kelompok Tani Kubuahi, I Made Susriana, di Desa Lebih, Kabupaten Gianyar, Selasa.
 
Made yang merupakan pemilik perkebunan buah naga mengatakan bahwa saat ini dirinya mampu meningkatkan hasil perkebunan buah naga hingga 300 persen setelah memasang 325 titik lampu yang menggunakan daya sebesar 1300 VA.

Baca juga: PLN Bali ajak petani beralih ke mesin listrik untuk pertanian

Guna mendorong peningkatan produktivitas pelaku usaha di sektor pertanian tersebut, PT PLN (Persero) UID Bali melalui program electrifying agriculture memberikan kemudahan untuk memperoleh akses listrik,

"Selain itu, untuk menggerakan IKM dan UMKM di Bali, PLN melalui program PLN Peduli, tetap konsisten mendampingi kelompok-kelompok usaha sehingga mampu memberikan kontribusi pada kebangkitan perekonomian Bali," kata I Made Arya, Manager Komunikasi PLN UID Bali, dalam keterangan persnya, di Gianyar, Selasa.
 
Ia menambahkan bantuan kepada kelompok petani Kubuahi yang diberikan sebesar Rp50 juta dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan instalasi dan pencahayaan pertanian buah naga sebanyak 250 titik lampu.
 
Pihaknya berharap bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas buah naga di luar musim panen. Selain itu ia juga berharap bantuan ini mampu memberdayakan masyarakat melewati kondisi sulit di masa pandemi Covid – 19.
Tak lupa, ia berpesan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan mengakses seluruh layanan kelistrikan baik tambah daya, sambungan sementara hingga pengaduan pelanggan melalui aplikasi New PLN Mobile.

Sementara itu, Ketua Komunitas Petani Muda Keren, AA. Gede Agung Wedhatama saat memberikan sambutannya menjelaskan bahwa saat ini tantangan terbesar bagi pasar adalah kualitas, kontinyuitas, dan kuantitas, sehingga menurutnya melalui bantuan dari PLN, kontinyuitas dapat dipastikan terjaga.
 
“Pertanian tidak akan pernah ter-disrupsi karena semua orang akan tetap butuh makan sehingga sangat tepat untuk memperkuat pertanian demi memperkuat bangsa,” pungkasnya.


 

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021