Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, mengapresiasi BUMDes "Semadi Karya" di Desa Senganan, Penebel, Tabanan, yang memiliki "BUMDes Mart Semadi Karya" yang dibukanya secara resmi di Jalan Senganan-Keridan, Penebel, Tabanan, Selasa.
"Visi dan misi pembangunan yang dilakukan BUMDes Semadi Karya sangat selaras dengan visi misi Pemkab yang telah ditetapkan. Dengan dibukanya BUMDes Mart berpotensi untuk memajukan usahanya, bahkan akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat setempat," katanya.
Baca juga: Bupati Tabanan perkenalkan sorgum ke para petani
Sanjaya mengatakan akan betul-betul fokus dan serius serta tulus membangun Desa yang dicintainya. "Inilah tujuan kami mengajak semua jajaran perangkat daerah yang terlibat nantinya dalam menangani urusan-urusan Desa," ujarnya.
Ia menambahkan, setiap Desa di Penebel mempunyai potensi dan keunikan daerah masing-masing, apalagi Desa Senganan. Diantara 18 Desa yang ada di Kecamatan Penebel, Desa Senganan memiliki potensi yang sangat luar biasa dan dengan jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Penebel.
"Dengan penduduk yang besar, merupakan sebuah potensi yang sangat luar biasa untuk mengembangkan gagasan-gagasan yang ditetapkan di Desa guna mewujudkan visi misi bersama menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM)," katanya.
Ke depannya, segala pembangunan di Desa hendaknya selalu selaras dengan Visi dan misi yang telah ditetapkan Pemkab, sehingga program-program yang telah ditetapkan dalam visi dan misi tersebut mampu dijabarkan dan diterapkan dengan baik sampai di tingkat Desa dan memberi manfaat serta berdampak positif bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua BUMDes Desa Senganan, I Wayan Suarta melaporkan, BUMDes Semadi Karya ini telah terbentuk sejak tahun 2014 yang bergerak dalam bidang simpan pinjam yang berasal dari dana Gerbang Sadu.
Baca juga: Bupati Tabanan berharap barista populerkan Kopi Bali ke mancanegara
Karena belum optimal, pihaknya mengembangkan usaha yang lebih luas sesuai Perdes Desa Senganan. Pihaknya akan mengembangkan 5 usaha atau 5 divisi, yakni, Divisi Simpan Pinjam, Divisi BUMDes Mart, Divisi Pertanian dan Peternakan, Divisi Desa Wisata, dan Divisi Pengolahan Air Kemasan.
"Saat ini, kami sudah membuka BUMDes Mart. Di dalam BUMDes Mart tersebut terdapat produk-produk lokal, yaitu produk dari UMKM di senganan. Bisa dilihat, produk-produk lokal yang kami pasarkan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga," ujar Suarta.
Setelah BUMDes Mart ini, pihaknya bisa melanjutkan pengembangan Desa Wisata di wilayah Soka, dengan keunggulan area tracking, camping dan fasilitas lainnya. Semua persiapan dan hal- hal yang berhubungan dengan itu, diakuinya telah dipersiapkan dengan baik.
Sampah selesai 2023
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, Bali, menggandeng sukarelawan dari kelompok sungai "Watch" untuk menyelesaikan persoalan sampah yang menumpuk di laut, pantai, bahkan sungai yang ditargetkan dapat terselesaikan pada 2023.
Baca juga: Bupati Tabanan siap "ngantor" di desa
"Sampah organik dan non-organik tampak mencemari salah satu sungai di Kabupaten Tabanan belum lama ini, sampah yang terbawa air deras karena hujan ini terlihat memenuhi aliran sungai," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan, I Made Subagia.
Dari situasi tersebut, pihaknya menggandeng beberapa relawan dari sungai watch, sebuah lembaga non-profit yang baru berdiri kurang dari setahun ini dan tampak gencar memungut sampah non-organik. Pembersihan ini bertujuan untuk membersihkan aliran sungai dari sampah plastik sehingga tidak terbawa ke laut.
Setelah soasialiasi pembentukan bank sampah di Desa Nyitdah, Tabanan, Made Subagia mengatakan sebagian besar sampah non-organik yang mencemari sungai berasal dari limbah rumah tangga karena pencemaran sungai di Bali terjadi setiap tahunnya yakni masyarakat di kawasan pesisir selalu mendapatkan sampah kiriman.
Sebagai langkah untuk memerangi masalah sampah ini, pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi dan pembentukan bank sampah di 133 desa dan juga gencar membersihkan tumpukan sampah yang tergenang disungai dengan meminta bantuan dari warga dan para relawan.
"Tahun 2023, sekitar 70 persen desa yang ada di kabupaten Tabanan sudah memiliki bank sampah, sehingga bisa mengurangi beban tempat pembuangan sampah akhir dan pencemaran pada kawasan sungai hingga pantai," katanya.
Baca juga: Wabup Tabanan apresiasi semangat gotong-royong krama Gadungan
Selain sosialisasi pembentukan bank sampah acara tersebut juga turut diserahkan komposter (alat pembuat kompos) dari sampah rumah tangga ke beberapa warga di Desa Nyitdah yang nantinya akan membentuk bank sampah, sehingga penanganan sampah di desa tersebut bisa lebih mudah.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Visi dan misi pembangunan yang dilakukan BUMDes Semadi Karya sangat selaras dengan visi misi Pemkab yang telah ditetapkan. Dengan dibukanya BUMDes Mart berpotensi untuk memajukan usahanya, bahkan akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat setempat," katanya.
Baca juga: Bupati Tabanan perkenalkan sorgum ke para petani
Sanjaya mengatakan akan betul-betul fokus dan serius serta tulus membangun Desa yang dicintainya. "Inilah tujuan kami mengajak semua jajaran perangkat daerah yang terlibat nantinya dalam menangani urusan-urusan Desa," ujarnya.
Ia menambahkan, setiap Desa di Penebel mempunyai potensi dan keunikan daerah masing-masing, apalagi Desa Senganan. Diantara 18 Desa yang ada di Kecamatan Penebel, Desa Senganan memiliki potensi yang sangat luar biasa dan dengan jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Penebel.
"Dengan penduduk yang besar, merupakan sebuah potensi yang sangat luar biasa untuk mengembangkan gagasan-gagasan yang ditetapkan di Desa guna mewujudkan visi misi bersama menuju Tabanan Era Baru yang Aman, Unggul dan Madani (AUM)," katanya.
Ke depannya, segala pembangunan di Desa hendaknya selalu selaras dengan Visi dan misi yang telah ditetapkan Pemkab, sehingga program-program yang telah ditetapkan dalam visi dan misi tersebut mampu dijabarkan dan diterapkan dengan baik sampai di tingkat Desa dan memberi manfaat serta berdampak positif bagi masyarakat.
Sementara itu, Ketua BUMDes Desa Senganan, I Wayan Suarta melaporkan, BUMDes Semadi Karya ini telah terbentuk sejak tahun 2014 yang bergerak dalam bidang simpan pinjam yang berasal dari dana Gerbang Sadu.
Baca juga: Bupati Tabanan berharap barista populerkan Kopi Bali ke mancanegara
Karena belum optimal, pihaknya mengembangkan usaha yang lebih luas sesuai Perdes Desa Senganan. Pihaknya akan mengembangkan 5 usaha atau 5 divisi, yakni, Divisi Simpan Pinjam, Divisi BUMDes Mart, Divisi Pertanian dan Peternakan, Divisi Desa Wisata, dan Divisi Pengolahan Air Kemasan.
"Saat ini, kami sudah membuka BUMDes Mart. Di dalam BUMDes Mart tersebut terdapat produk-produk lokal, yaitu produk dari UMKM di senganan. Bisa dilihat, produk-produk lokal yang kami pasarkan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga," ujar Suarta.
Setelah BUMDes Mart ini, pihaknya bisa melanjutkan pengembangan Desa Wisata di wilayah Soka, dengan keunggulan area tracking, camping dan fasilitas lainnya. Semua persiapan dan hal- hal yang berhubungan dengan itu, diakuinya telah dipersiapkan dengan baik.
Sampah selesai 2023
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, Bali, menggandeng sukarelawan dari kelompok sungai "Watch" untuk menyelesaikan persoalan sampah yang menumpuk di laut, pantai, bahkan sungai yang ditargetkan dapat terselesaikan pada 2023.
Baca juga: Bupati Tabanan siap "ngantor" di desa
"Sampah organik dan non-organik tampak mencemari salah satu sungai di Kabupaten Tabanan belum lama ini, sampah yang terbawa air deras karena hujan ini terlihat memenuhi aliran sungai," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan, I Made Subagia.
Dari situasi tersebut, pihaknya menggandeng beberapa relawan dari sungai watch, sebuah lembaga non-profit yang baru berdiri kurang dari setahun ini dan tampak gencar memungut sampah non-organik. Pembersihan ini bertujuan untuk membersihkan aliran sungai dari sampah plastik sehingga tidak terbawa ke laut.
Setelah soasialiasi pembentukan bank sampah di Desa Nyitdah, Tabanan, Made Subagia mengatakan sebagian besar sampah non-organik yang mencemari sungai berasal dari limbah rumah tangga karena pencemaran sungai di Bali terjadi setiap tahunnya yakni masyarakat di kawasan pesisir selalu mendapatkan sampah kiriman.
Sebagai langkah untuk memerangi masalah sampah ini, pihaknya sedang gencar melakukan sosialisasi dan pembentukan bank sampah di 133 desa dan juga gencar membersihkan tumpukan sampah yang tergenang disungai dengan meminta bantuan dari warga dan para relawan.
"Tahun 2023, sekitar 70 persen desa yang ada di kabupaten Tabanan sudah memiliki bank sampah, sehingga bisa mengurangi beban tempat pembuangan sampah akhir dan pencemaran pada kawasan sungai hingga pantai," katanya.
Baca juga: Wabup Tabanan apresiasi semangat gotong-royong krama Gadungan
Selain sosialisasi pembentukan bank sampah acara tersebut juga turut diserahkan komposter (alat pembuat kompos) dari sampah rumah tangga ke beberapa warga di Desa Nyitdah yang nantinya akan membentuk bank sampah, sehingga penanganan sampah di desa tersebut bisa lebih mudah.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021