Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gianyar dengan melibatkan jajaran organisasi perangkat daerah setempat dalam pengawasan vaksinasi massal di kawasan Ubud, yang menjadi satu di antara tiga zona hijau di Pulau Dewata.
"Saya meyakini apa yang dilakukan Pak Bupati (Gianyar) melalui manajemen vaksinasi berbasis banjar (dusun), dengan turut melibatkan seluruh jajaran OPD di lingkungannya sebagai penanggung jawab," kata Koster saat meninjau dimulainya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 serentak di Ubud, Gianyar, Senin.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 untuk "zona hijau" Bali dimulai serentak
Dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, setiap OPD di Pemkab Gianyar diberikan mandat pengawasan vaksinasi di wilayah Ubud yang mencakup 33 banjar (dusun), dengan target setiap banjar sebanyak 200 orang per hari.
"Jadi jika dihitung-hitung, target 47 ribu (untuk warga dan tenaga kerja pariwisata-red) itu saya kira pasti bisa tuntas dalam tujuh hari," ujar Koster optimistis.
Inovasi manajemen vaksinasi lainnya yang dilaksanakan dalam upaya menyukseskan program ini, yakni keterlibatan tenaga kesehatan pihak RS swasta, di samping RS milik pemerintah.
"Ini semua 'ngayah', tanpa biaya. Ini kan sifatnya kemanusiaan, jadi sudah sewajarnya kita bergotong-royong. Semoga bisa ditiru seluruh Pemkab/Pemkot se-Bali, pada saat vaksinasi massal berikutnya," ujarnya pada acara yang turut dihadiri Kapolda Bali Putu Jayan Danu Putra itu.
Baca juga: Bali sediakan 340 ribu dosis vaksin untuk tiga zona hijau bebas COVID-19
Pencanangan program vaksinasi COVID-19 di tiga Zona Hijau, yakni Ubud di Kabupaten Gianyar, Nusa Dua di Kabupaten Badung, Sanur di Kota Denpasar oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya akselerasi pemulihan kesehatan masyarakat sekaligus pemulihan ekonomi Bali pada Senin (22/3) ini secara resmi digelar serentak.
"Sesuai pencanangan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ketiga wilayah ini ditetapkan sebagai wilayah Zona Hijau. Di mana nanti pada saatnya akan dibuka lebih awal sebagai daerah tujuan wisata domestik dan mancanegara yang aman dari pandemi COVID-19," ucapnya.
Gubernur Bali Wayan Koster dengan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra pun turun secara langsung melaksanakan peninjauan ke lapangan di empat titik berbeda di wilayah Ubud.
Keempat titik di Ubud itu yakni di Banjar Pande Desa Sayan, Pura Dalem Suargan Desa Kedewatan, Central Parkir Monkey Forest, serta Banjar Nagi Desa Petulu, guna memastikan suksesnya program vaksinasi massal tersebut.
"Kebutuhan vaksin tahap I sudah didrop semua sesuai keperluan bahkan lebih. Diharapkan bisa selesai sesuai rencana yakni selama tujuh hari," katanya.
Baca juga: Optimisme Presiden Jokowi untuk "Re-Open Border" Bali
Sementara itu, Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra sepanjang peninjauan antusias menyampaikan terobosan yang dilaksanakannya guna menyukseskan vaksinasi massal di wilayahnya, terutama terkait keterlibatan 37 OPD yang dipimpinnya sebagai penanggungjawab kegiatan, serta dukungan tenaga kesehatan swasta dalam teknis vaksinasi.
"Tindakan medis sudah dilaksanakan sehari sebelumnya yakni kemarin apabila ada yang menderita keluhan, sehingga hari ini tinggal verifikasi dan lanjut vaksinasi, sehingga pelaksanaannya pun lebih cepat," katanya.
Selain itu, ujar Mahayastra telah disiapkan ambulans yang siaga di masing-masing lokasi vaksinasi, untuk antisipasi kondisi kegawatdaruratan apabila terdapat warga yang mengalami keluhan berat seusai divaksin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Saya meyakini apa yang dilakukan Pak Bupati (Gianyar) melalui manajemen vaksinasi berbasis banjar (dusun), dengan turut melibatkan seluruh jajaran OPD di lingkungannya sebagai penanggung jawab," kata Koster saat meninjau dimulainya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 serentak di Ubud, Gianyar, Senin.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 untuk "zona hijau" Bali dimulai serentak
Dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19, setiap OPD di Pemkab Gianyar diberikan mandat pengawasan vaksinasi di wilayah Ubud yang mencakup 33 banjar (dusun), dengan target setiap banjar sebanyak 200 orang per hari.
"Jadi jika dihitung-hitung, target 47 ribu (untuk warga dan tenaga kerja pariwisata-red) itu saya kira pasti bisa tuntas dalam tujuh hari," ujar Koster optimistis.
Inovasi manajemen vaksinasi lainnya yang dilaksanakan dalam upaya menyukseskan program ini, yakni keterlibatan tenaga kesehatan pihak RS swasta, di samping RS milik pemerintah.
"Ini semua 'ngayah', tanpa biaya. Ini kan sifatnya kemanusiaan, jadi sudah sewajarnya kita bergotong-royong. Semoga bisa ditiru seluruh Pemkab/Pemkot se-Bali, pada saat vaksinasi massal berikutnya," ujarnya pada acara yang turut dihadiri Kapolda Bali Putu Jayan Danu Putra itu.
Baca juga: Bali sediakan 340 ribu dosis vaksin untuk tiga zona hijau bebas COVID-19
Pencanangan program vaksinasi COVID-19 di tiga Zona Hijau, yakni Ubud di Kabupaten Gianyar, Nusa Dua di Kabupaten Badung, Sanur di Kota Denpasar oleh Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya akselerasi pemulihan kesehatan masyarakat sekaligus pemulihan ekonomi Bali pada Senin (22/3) ini secara resmi digelar serentak.
"Sesuai pencanangan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), ketiga wilayah ini ditetapkan sebagai wilayah Zona Hijau. Di mana nanti pada saatnya akan dibuka lebih awal sebagai daerah tujuan wisata domestik dan mancanegara yang aman dari pandemi COVID-19," ucapnya.
Gubernur Bali Wayan Koster dengan didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra pun turun secara langsung melaksanakan peninjauan ke lapangan di empat titik berbeda di wilayah Ubud.
Keempat titik di Ubud itu yakni di Banjar Pande Desa Sayan, Pura Dalem Suargan Desa Kedewatan, Central Parkir Monkey Forest, serta Banjar Nagi Desa Petulu, guna memastikan suksesnya program vaksinasi massal tersebut.
"Kebutuhan vaksin tahap I sudah didrop semua sesuai keperluan bahkan lebih. Diharapkan bisa selesai sesuai rencana yakni selama tujuh hari," katanya.
Baca juga: Optimisme Presiden Jokowi untuk "Re-Open Border" Bali
Sementara itu, Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra sepanjang peninjauan antusias menyampaikan terobosan yang dilaksanakannya guna menyukseskan vaksinasi massal di wilayahnya, terutama terkait keterlibatan 37 OPD yang dipimpinnya sebagai penanggungjawab kegiatan, serta dukungan tenaga kesehatan swasta dalam teknis vaksinasi.
"Tindakan medis sudah dilaksanakan sehari sebelumnya yakni kemarin apabila ada yang menderita keluhan, sehingga hari ini tinggal verifikasi dan lanjut vaksinasi, sehingga pelaksanaannya pun lebih cepat," katanya.
Selain itu, ujar Mahayastra telah disiapkan ambulans yang siaga di masing-masing lokasi vaksinasi, untuk antisipasi kondisi kegawatdaruratan apabila terdapat warga yang mengalami keluhan berat seusai divaksin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021