Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana, hingga kini belum mengikuti program vaksinasi untuk memutus rantai penyebaran COVID-19, karena tensi masih tinggi, namun ia meminta masyarakat untuk tidak takut divaksin, karena petugas selalu menggunakan prosedur standar.
"Jika persyaratan sudah terpenuhi, masyarakat diharapkan mau, tidak takut, dan segera mengikuti vaksinasi," kata Bupati Suradnyana saat memantau jalannya vaksinasi COVID-19 untuk anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di RSUD Buleleng (27/1) sebagaimana keterangan resmi yang diterima, Jumat.
Baca juga: Penerima vaksin di Buleleng masih didata
Suradnyana melanjutkan jika waktu sudah tersedia dan sudah terdaftar serta memenuhi syarat, masyarakat agar melaksanakan vaksinasi, seperti persyaratan usia di bawah 60 tahun.
"Vaksinasi tersebut diperlukan agar pemutusan rantai penyebaran COVID-19 dapat cepat tuntas. Selain itu, agar pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa beraktivitas normal kembali," katanya.
Ia mengakui sangat ingin untuk divaksin, namun kondisi kesehatan belum memungkinkan untuk menerima vaksin saat itu juga, karena mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna tidak lolos screening awal, akibat tekanan darahnya masih tinggi.
"Paginya saya sudah ukur tensi (tekanan darah) saya masih 170. Kalau sudah normal saya pasti menerima vaksin. Dalam waktu dekat. Jika dalam tiga hari sudah normal, hari itu juga saya divaksin," ujar Agus Suradnyana.
Baca juga: Masyarakat Bondalem-Buleleng adakan sembahyang karena COVID-19 berkurang
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, mengungkapkan tidak ada efek ikutan setelah disuntikkan vaksin. Observasi pun telah dilakukan terhadapnya selama 30 menit setelah penyuntikan.
"Hasilnya, tidak ada efek apapun yang dirasakan. Saya hanya merasakan seperti dicubit saat penyuntikan. Setelah itu, tidak merasakan apa-apa. Ya saya berharap tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)," ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) ini juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu terhadap vaksin, karena vaksinasi merupakan cara yang tepat dari pemerintah untuk mencegah ataupun memutus penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Jika persyaratan sudah terpenuhi, masyarakat diharapkan mau, tidak takut, dan segera mengikuti vaksinasi," kata Bupati Suradnyana saat memantau jalannya vaksinasi COVID-19 untuk anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di RSUD Buleleng (27/1) sebagaimana keterangan resmi yang diterima, Jumat.
Baca juga: Penerima vaksin di Buleleng masih didata
Suradnyana melanjutkan jika waktu sudah tersedia dan sudah terdaftar serta memenuhi syarat, masyarakat agar melaksanakan vaksinasi, seperti persyaratan usia di bawah 60 tahun.
"Vaksinasi tersebut diperlukan agar pemutusan rantai penyebaran COVID-19 dapat cepat tuntas. Selain itu, agar pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa beraktivitas normal kembali," katanya.
Ia mengakui sangat ingin untuk divaksin, namun kondisi kesehatan belum memungkinkan untuk menerima vaksin saat itu juga, karena mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna tidak lolos screening awal, akibat tekanan darahnya masih tinggi.
"Paginya saya sudah ukur tensi (tekanan darah) saya masih 170. Kalau sudah normal saya pasti menerima vaksin. Dalam waktu dekat. Jika dalam tiga hari sudah normal, hari itu juga saya divaksin," ujar Agus Suradnyana.
Baca juga: Masyarakat Bondalem-Buleleng adakan sembahyang karena COVID-19 berkurang
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, mengungkapkan tidak ada efek ikutan setelah disuntikkan vaksin. Observasi pun telah dilakukan terhadapnya selama 30 menit setelah penyuntikan.
"Hasilnya, tidak ada efek apapun yang dirasakan. Saya hanya merasakan seperti dicubit saat penyuntikan. Setelah itu, tidak merasakan apa-apa. Ya saya berharap tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)," ungkapnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) ini juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu terhadap vaksin, karena vaksinasi merupakan cara yang tepat dari pemerintah untuk mencegah ataupun memutus penularan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021