Kepala BPJAMSOSTEK cabang Gianyar, Bimo Prasetiyo mengapresiasi segenap Insan BPJAMSOSTEK di seluruh tanah air yang selalu berinovasi tanpa henti, walaupun hadapi tekanan berat saat pandemi COVID-19, sehingga BPJAMSOSTEK bisa tetap mencatatkan kinerja positif sepanjang 2020.
“Pemberlakuan Lapak Asik, dimana setiap peserta bisa melakukan klaim melalui daring, adalah salah satu bentuk perwujudan transformasi digital pada pelayanan kami pada peserta,” kata Bimo, dalam siaran tertulis yang diterima di Gianyar, Jumat.
Baca juga: Meski pandemi, BPJAMSOSTEK tetap peroleh imbal hasil di atas deposito
Pernyataan Bimo itu terkait dengan laporan Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto bahwa BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) tetap mencatatkan hasil positif pada kinerja institusi sepanjang tahun 2020 tersebut, walau mendapatkan tekanan berat dengan adanya pandemic COVID-19.
Menurut Dirut BPJamsostek, sepanjang tahun 2020, penerimaan iuran (unaudited) BPJAMSOSTEK tercacat berhasil dibukukan sebesar Rp73,31 triliun, walaupun terdapat implementasi PP 49 Tahun 2020 tentang relaksasi iuran Program JKK (jaminan kecelakaan kerja), dan JK (jaminan kematian) sebesar 99 persen dan penangguhan Program JP (jaminan pension) sebesar 99 persen.
Iuran tersebut ditambah pengelolaan investasi berkontribusi pada peningkatan dana kelolaan mencapai Rp486,38 triliun pada akhir Desember 2020. BPJAMSOSTEK juga mencatatkan hasil investasi sebesar Rp32,30 triliun, dengan Yield on Investment (YOI) yang didapat sebesar 7,38 persen.
Dana dan hasil Investasi tersebut mengalami pertumbuhan masing masing sebesar 12,59 persen dan 10,85 persen dibandingkan tahun akhir 2019.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Cabang Bali Denpasar raih anugerah badan publik kualifikasi "Informatif"
Agus mengutarakan investasi BPJAMSOSTEK dilaksanakan berdasarkan PP No. 99 tahun 2013 dan PP No. 55 tahun 2015, yang mengatur jenis instrumen-instrumen investasi yang diperbolehkan berikut dengan batasan-batasannya. Ada juga Peraturan OJK No. 1 tahun 2016 yang juga mengharuskan penempatan pada Surat Berharga Negara sebesar minimal 50 persen.
"Untuk alokasi dana investasi, BPJAMSOSTEK menempatkan sebesar 64 persen pada surat utang, 17 persen saham, 10 persen deposito, 8 persen reksadana, dan investasi langsung sebesar 1 persen", tuturnya.
Dalam mendukung program pemerintah tersebut, BPJAMSOSTEK Cabang Gianyar selalu berperan aktif diantaranya dengan menjadi mitra penyedia data calon penerima BSU yang merupakan peserta BPJAMSOSTEK, tambah Bimo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021