PDAM Tirta Amertha Jati Kabupaten Jembrana, Bali menderita kerugian ratusan juta rupiah akibat banjir bandang di Desa Medewi beberapa waktu lalu.

"Beberapa infrastruktur kami rusak, termasuk pipa distribusi sama sekali tidak bisa digunakan lagi," kata Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Ida Bagus Kerta Negara, di Negara, Selasa.

Ia mengatakan pipa distribusi di sisi jembatan Medewi, Kecamatan Pekutatan dengan panjang 64 meter roboh saat air bah menghantamnya.

Pipa tersebut jatuh ke air setelah tiang penyangganya roboh diterjang air yang juga membawa balok kayu.

Baca juga: Banjir kembali terjang Jembrana, belasan rumah tergenang

Selain pipa distribusi, ia mengatakan bak penampungan di sisi hulu sungai juga dipenuhi lumpur sehingga harus dikuras.

"Bak penampungan itu tingginya tujuh meter. Saat banjir datang, ketinggian air melebihi tinggi bak tersebut, sehingga lumpur masuk ke dalamnya," katanya.

Untuk membersihkan endapan lumpur di dalam bak, menurutnya, dibutuhkan waktu selama dua hari dengan mengerahkan tujuh pekerja.

Bak itu menjadi prioritas pengerjaan pihaknya, karena seluruh distribusi air di sejumlah desa tergantung dari air di bak tersebut.

"Makanya bak itu dulu kami bersihkan agar bisa beroperasi kembali. Sekarang bak itu sudah beroperasi seperti biasa," katanya.

Untuk mengatasi distribusi air bersih ke sekitar 500 pelanggan yang terganggu karena banjir, ia mengatakan, dilakukan koneksi pipa sementara.

Ia menjelaskan, selain pipa yang roboh, masih ada pipa di sisi lain jembatan yang bertahan, sehingga pihaknya menyambungkan koneksi pipa sementara ke pipa yang masih bertahan tersebut.

"Dengan koneksi ini, hambatan distribusi air ke pelanggan berkurang. Sekarang tinggal sekitar 200 pelanggan yang aliran airnya masih terganggu," katanya.

Baca juga: Belasan hewan ternak mati dan tiga rumah rusak akibat banjir bandang di Jembrana

Untuk memberikan pelayanan kepada seluruh pelanggan, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi Bali untuk meminjam sisi pinggir jembatan Medewi untuk saluran pipa.

"Kami mendapatkan izin untuk memasang pipa di sisi pinggir jembatan. Sebab kalau menunggu perbaikan pipa yang roboh butuh waktu lama," katanya.

Untuk mengembalikan pipa yang roboh tersebut, diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp250 juta.

"Sekarang kami fokus pada pelayanan dulu. Solusi-solusi darurat dan sementara sudah kami lakukan agar distribusi air bersih tidak terganggu," katanya.

Selain melakukan perbaikan saluran pipa distribusinya, PDAM Tirta Amertha Jati bekerjasama dengan Polres Jembrana, BPBD dan Satpol PP memberikan bantuan air bersih.

Baca juga: Polres dan Kodim Jembrana beri bantuan korban banjir

Beberapa waktu lalu banjir bandang menerjang wilayah Desa Medewi disebabkan luapan sungai setempat.

Banjir bandang ini menyebabkan sejumlah rumah rusak parah, serta menghanyutkan belasan ternak sapi milik warga.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021