Tim dari Kepolisian Daerah (Polda) Bali melakukan penilaian di Desa Penyaringan, sebagai perwakilan program Desa Tangguh di Kabupaten Jembrana.

"Desa Tangguh merupakan program untuk mendorong Polri bersama masyarakat bekerja sama saat pandemi ini. Kerja sama itu tidak hanya meliputi pencegahan COVID-19, tapi juga dari sisi ekonomi dan lain-lain," kata Ketua Tim Penilai Ajun Komisaris Besar I Nengah Danya Pawitra, saat datang ke Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Rabu.

Ia mengatakan, saat pandemi COVID-19, masyarakat diharapkan tidak hanya menjalankan protokol kesehatan, tapi juga tangguh secara ekonomi sehingga bisa mandiri.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk mengantisipasi kejahatan, karena pelaku kriminal bisa saja memanfaatkan situasi pandemi.

Baca juga: Polisi - Pemkab Bangli singkirkan pohon tumbang

Sedangkan Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar I Ketut Gede Adi Wibawa mengatakan, dipilihnya Desa Penyaringan mewakili Kabupaten Jembrana, tidak hanya karena desa tersebut konsisten melakukan pencegahan COVID-19, tapi juga memiliki sumber ekonomi berupa perkebunan salak.

"Ekonomi desa ini benar-benar tangguh dengan hasil pertanian salak asli setempat. Selain itu, posko COVID-19 di pintu masuk desa juga konsisten dijaga," katanya.

Ia mengatakan, sebelumnya Polres Jembrana melakukan seleksi terhadap lima desa, kemudian memutuskan memilih Desa Penyaringan untuk mewakili Jembrana.

Bupati Jembrana I Putu Artha yang turut menyambut tim penilai dari Polda Bali mengatakan, pencegahan penularan COVID-19 menjadi tanggung jawab bersama dari berbagai institusi.

"Kami, TNI, Polri dan semua lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mencegah penularan. Desa dinas dan desa adat memiliki peran besar dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan," katanya.



Menurutnya, aparat desa harus turut mengawasi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker saat keluar rumah, mencuci tangan dan mencegah kerumunan.

"Saya minta posko gotong-royong pencegahan COVID-19 di setiap desa terus diaktifkan, karena posko itu penting untuk pengawasan orang yang keluar-masuk desa," katanya.

Penilaian ini juga dihadiri Komandan Kodim 1617 Jembrana Letnan Kolonel Infanteri Hasrifudin Haruna, Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Ngurah Oka Parwata serta sejumlah pejabat sipil, TNI dan Polri di Kecamatan Mendoyo.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021