Masyarakat Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, melakukan persembahyangan bersama Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana sebagai bentuk rasa syukur karena penyebaran COVID-19 di desa itu sudah jauh berkurang.
"Masyarakat Desa Bondalem selama ini sangat patuh terhadap seluruh imbauan pemerintah. Inilah yang menyebabkan penyebaran COVID-19 di desa kami mereda," kata Perbekel Desa Bondalem Drs. Ec. Gede Ngurah Sadu Adnyana disela-sela persembahyangan bersama di desanya, Rabu.
Persembahyangan bersama itu dilakukan di Padmasana Kantor Perbekel Desa Bondalem. Selain dihadiri Bupati, juga diikuti Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,SH, Camat Tejakula Drs. Nyoman Widiartha, Unsur TNI/Polri, beberapa Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng, dan Perbekel Desa Bondalem.
Warga Desa Bondalem sempat menjalani karantina selama dua minggu akibat penyebaran COVID-19 di desa itu sangat cepat dan meluas. Terhitung ratusan masyarakat di Desa Bondalem terpapar COVID-19 sehingga Desa Bondalem pun dikarantina.
Saat itu, selain melakukan karantina, Pemprov Bali, Pemkab Buleleng, dan Pemerintah Desa Bondalem juga terus bersinergi untuk menangani penyebaran COVID-19. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memerangi COVID-19 di desa itu.
Upaya itu dimulai dari pemberian masker dan sembako untuk masyarakat desa. Bukan hanya itu, masyarakat juga melakukan persembahyangan memohon agar Desa Bondalem terbebas dari COVID-19, sehingga dalam beberapa bulan terakhir penyebaran virus COVID-19 pun terbilang sedikit, walaupun masih ada 1-2 kasus, namun jauh berkurang dari beberapa waktu lalu.
Perbekel Sadu Adnyana mengatakan dirinya selaku kepala desa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng karena sudah memberikan bantuan saat karantina desa.
"Saat ini kami masih tetap melakukan kampanye protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M). Perlu kesadaran, terutama kami di Pemerintahan Desa harus memberikan contoh 3M kepada masyarakat. Kalau kami tidak menerapkan itu, maka masyarakat pasti akan mencontoh kami," katanya.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan alasannya menyelenggarakan persembahyangan bersama di Padmasana Kantor Perbekel Desa Bondalem, karena persembahyangan bersama ini merupakan janjinya saat memberikan bantuan ke desa tersebut saat menjalani karantina.
"Ini sebuah ritual rasa syukur saya sebagai Kepala Daerah karena Desa Bondalem sudah terlepas dari pandemi. Tentunya disaat seperti itu, kita sebagai umat beragama harus berserah diri kepada Tuhan, selain melakukan upaya-upaya pencegahan," jelasnya.
Terkait upaya Pemkab Buleleng dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di Buleleng, ia mengaku pihaknya selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang protokol kesehatan.
"Kita perlu mewaspadai bersama tentang COVID-19 ini, jangan sampai kewaspadaan kita turun sehingga kasus COVID-19 kembali meningkat," katanya, mengimbau.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Masyarakat Desa Bondalem selama ini sangat patuh terhadap seluruh imbauan pemerintah. Inilah yang menyebabkan penyebaran COVID-19 di desa kami mereda," kata Perbekel Desa Bondalem Drs. Ec. Gede Ngurah Sadu Adnyana disela-sela persembahyangan bersama di desanya, Rabu.
Persembahyangan bersama itu dilakukan di Padmasana Kantor Perbekel Desa Bondalem. Selain dihadiri Bupati, juga diikuti Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,SH, Camat Tejakula Drs. Nyoman Widiartha, Unsur TNI/Polri, beberapa Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Buleleng, dan Perbekel Desa Bondalem.
Warga Desa Bondalem sempat menjalani karantina selama dua minggu akibat penyebaran COVID-19 di desa itu sangat cepat dan meluas. Terhitung ratusan masyarakat di Desa Bondalem terpapar COVID-19 sehingga Desa Bondalem pun dikarantina.
Saat itu, selain melakukan karantina, Pemprov Bali, Pemkab Buleleng, dan Pemerintah Desa Bondalem juga terus bersinergi untuk menangani penyebaran COVID-19. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memerangi COVID-19 di desa itu.
Upaya itu dimulai dari pemberian masker dan sembako untuk masyarakat desa. Bukan hanya itu, masyarakat juga melakukan persembahyangan memohon agar Desa Bondalem terbebas dari COVID-19, sehingga dalam beberapa bulan terakhir penyebaran virus COVID-19 pun terbilang sedikit, walaupun masih ada 1-2 kasus, namun jauh berkurang dari beberapa waktu lalu.
Perbekel Sadu Adnyana mengatakan dirinya selaku kepala desa mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng karena sudah memberikan bantuan saat karantina desa.
"Saat ini kami masih tetap melakukan kampanye protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M). Perlu kesadaran, terutama kami di Pemerintahan Desa harus memberikan contoh 3M kepada masyarakat. Kalau kami tidak menerapkan itu, maka masyarakat pasti akan mencontoh kami," katanya.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan alasannya menyelenggarakan persembahyangan bersama di Padmasana Kantor Perbekel Desa Bondalem, karena persembahyangan bersama ini merupakan janjinya saat memberikan bantuan ke desa tersebut saat menjalani karantina.
"Ini sebuah ritual rasa syukur saya sebagai Kepala Daerah karena Desa Bondalem sudah terlepas dari pandemi. Tentunya disaat seperti itu, kita sebagai umat beragama harus berserah diri kepada Tuhan, selain melakukan upaya-upaya pencegahan," jelasnya.
Terkait upaya Pemkab Buleleng dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di Buleleng, ia mengaku pihaknya selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang protokol kesehatan.
"Kita perlu mewaspadai bersama tentang COVID-19 ini, jangan sampai kewaspadaan kita turun sehingga kasus COVID-19 kembali meningkat," katanya, mengimbau.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020