Sebanyak 128 pedagang yang biasa berjualan di Pasar Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, menjalani tes cepat (rapid test) setelah adanya delapan warga yang hasilnya positif dalam tes cepat sehari sebelumnya.
Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra di Singaraja, Kamis, menjelaskan pengambilan sampel untuk tes cepat COVID-19 ini merupakan yang kedua kali. Sebelumnya, sampel pedagang diambil secara acak dan hasil rapid test-nya ada sejumlah pedagang yang menunjukkan hasil positif.
"Oleh karena itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Buleleng memutuskan untuk melanjutkan rapid test kepada seluruh pedagang dan jika ada hasilnya positif akan dilanjutkan pada test berikutnya," kata Sutjidra setelah memantau pelaksanaan test cepat di Wantilan Kantor LPD Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Baca juga: Hasil tes cepat Tim COVID-19 Buleleng catat delapan orang positif
Menurut Sutjidra, pedagang dan warga yang sebelumnya sudah dites dan hasilnya positif, maka dirawat RS Pratama Giri Emas dan langsung melakukan tes swab.
"Keputusan yang diambil oleh GTPP COVID-19 Buleleng terhadap Desa Bondalem ini sangat strategis untuk mengetahui riwayat dan menentukan orang-orang yang kontak erat dengan kasus yang pernah terjadi di Desa Bondalem. Langkah ini sebagai upaya yang sangat strategis dilakukan oleh GTPP COVID-19 Buleleng untuk melakukan pelacakan," ujar Wabup Sutjidra.
Dengan apa yang terjadi di Desa Bondalem ini, pihaknya terus mengimbau masyarakat, bukan hanya masyarakat Desa Bondalem, tapi juga Buleleng secara umum, untuk terus mengikuti anjuran pemerintah.
Baca juga: Bupati Buleleng pantau langsung "rapid test" pekerja migran di hotel
"Protokol Kesehatan penanganan COVID-19 juga harus disiplin diikuti, baik itu cuci tangan, PHBS, pakai masker, dan jaga jarak," katanya.
Sehari sebelumnya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 melakukan tes cepat (rapid test) terhadap 75 orang di Kecamatan Tejakula, yakni 39 orang di Desa Bondalem dan 36 warga di Desa Tejakula setelah adanya kasus transmisi lokal di daerah itu. Hasilnya terdapat delapan orang terkonfirmasi positif.
Secara terpisah, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, dari 39 orang dari Desa Bondalem yang menjalani tes cepat itu terdiri dari 20 orang pedagang Pasar Bondalem yang dipilih acak dan 19 orang masyarakat memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif.
Baca juga: 30 pekerja migran Desa Bondalem-Buleleng jalani "rapid test"
Dari rapid test itu, kata Bupati, delapan orang hasil tesnya positif, yakni empat orang dari pedagang di Pasar Bondalem dan tiga dari masyarakat desa serta satu orang sisanya adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Keseluruhan yang positif ini akan dilanjutkan dengan tes Swab," kata Bupati Suradnyana.
Menurut Bupati, untuk menyikapi hasil rapid test ini, maka selanjutnya rapid test juga akan diikuti oleh seluruh pedagang tanpa terkecuali. "Baik tukang suwun hingga petugas parkir di pasar akan jalani rapid test," kata Bupati Suradnyana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra di Singaraja, Kamis, menjelaskan pengambilan sampel untuk tes cepat COVID-19 ini merupakan yang kedua kali. Sebelumnya, sampel pedagang diambil secara acak dan hasil rapid test-nya ada sejumlah pedagang yang menunjukkan hasil positif.
"Oleh karena itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Buleleng memutuskan untuk melanjutkan rapid test kepada seluruh pedagang dan jika ada hasilnya positif akan dilanjutkan pada test berikutnya," kata Sutjidra setelah memantau pelaksanaan test cepat di Wantilan Kantor LPD Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula.
Baca juga: Hasil tes cepat Tim COVID-19 Buleleng catat delapan orang positif
Menurut Sutjidra, pedagang dan warga yang sebelumnya sudah dites dan hasilnya positif, maka dirawat RS Pratama Giri Emas dan langsung melakukan tes swab.
"Keputusan yang diambil oleh GTPP COVID-19 Buleleng terhadap Desa Bondalem ini sangat strategis untuk mengetahui riwayat dan menentukan orang-orang yang kontak erat dengan kasus yang pernah terjadi di Desa Bondalem. Langkah ini sebagai upaya yang sangat strategis dilakukan oleh GTPP COVID-19 Buleleng untuk melakukan pelacakan," ujar Wabup Sutjidra.
Dengan apa yang terjadi di Desa Bondalem ini, pihaknya terus mengimbau masyarakat, bukan hanya masyarakat Desa Bondalem, tapi juga Buleleng secara umum, untuk terus mengikuti anjuran pemerintah.
Baca juga: Bupati Buleleng pantau langsung "rapid test" pekerja migran di hotel
"Protokol Kesehatan penanganan COVID-19 juga harus disiplin diikuti, baik itu cuci tangan, PHBS, pakai masker, dan jaga jarak," katanya.
Sehari sebelumnya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 melakukan tes cepat (rapid test) terhadap 75 orang di Kecamatan Tejakula, yakni 39 orang di Desa Bondalem dan 36 warga di Desa Tejakula setelah adanya kasus transmisi lokal di daerah itu. Hasilnya terdapat delapan orang terkonfirmasi positif.
Secara terpisah, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, dari 39 orang dari Desa Bondalem yang menjalani tes cepat itu terdiri dari 20 orang pedagang Pasar Bondalem yang dipilih acak dan 19 orang masyarakat memiliki riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif.
Baca juga: 30 pekerja migran Desa Bondalem-Buleleng jalani "rapid test"
Dari rapid test itu, kata Bupati, delapan orang hasil tesnya positif, yakni empat orang dari pedagang di Pasar Bondalem dan tiga dari masyarakat desa serta satu orang sisanya adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Keseluruhan yang positif ini akan dilanjutkan dengan tes Swab," kata Bupati Suradnyana.
Menurut Bupati, untuk menyikapi hasil rapid test ini, maka selanjutnya rapid test juga akan diikuti oleh seluruh pedagang tanpa terkecuali. "Baik tukang suwun hingga petugas parkir di pasar akan jalani rapid test," kata Bupati Suradnyana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020