Sebanyak 30 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, menjalani rapid test untuk memastikan kesehatan mereka terkait COVID-19 di Gedung Serbaguna Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Jumat.
Kepala Puskesmas Tejakula 2, dr. Komang Ari Wirama, S.Ked., menjelaskan pengambilan dan pengetesan sampel untuk rapid test dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Tejakula 2 yang sudah memakai Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap.
Ia menambahkan hasil rapid test ini bisa dilihat tiga jam setelah pengambilan sampel karena perlu waktu serum untuk bereaksi. Sampel yang sudah diambil di Desa Bondalem sebelumnya didiamkan dulu selama dua jam.
"Kami tes setelah itu selama satu jam. Ini dikarenakan memakai serum bukan memakai kapiler. Kalau memakai kapiler lebih cepat, namun hasilnya kurang akurat. Pengambilan dan pengetesan sampel juga akan dilakukan secara bertahap," ujar dokter yang akrab disapa Dokter Ari ini.
Baca juga: Bupati Buleleng pantau pekerja migran lewat "video conference"
Sementara itu, Perbekel Desa Bondalem Gede Ngurah Sadu Adnyana membenarkan bahwa jumlah yang dites adalah 30 orang. Tesnya dilakukan secara bertahap, sehingga belum semua PMI melakukan rapid test.
Sadu Adnyana menjelaskan, jumlah PMI di Desa Bondalem berjumlah 151 orang. Sudah pulang ke Desa Bondalem sejumlah 62 orang. "Tentunya, kami sangat memerlukan rapid test sehingga masyarakat di Desa Bondalem lebih nyaman dan merasa tenang," ungkapnya.
Ia menambahkan pihaknya telah melakukan upaya maksimal untuk penanganan PMI di Desa Bondalem termasuk menempatkan para PMI yang sudah datang di sebuah bungalow.
"Aparat, satgas dan juga relawan melakukan yang terbaik dalam penanganan para PMI yang datang. Semoga para PMI betah dan nyaman dalam karantina khusus yang kami sudah siapkan," tandas Sadu Adnyana.
Baca juga: 209 pekerja migran asal Denpasar jalani karantina di rumah singgah
Dalam waktu yang sama, anggota DPRD Bali dari daerah pemilihan (dapil) Buleleng pulang kampung untuk melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Buleleng terkait penanganan pandemi COVID-19 di kampung halaman mereka.
Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry itu diterima langsung Bupati Putu Agus Suradnyana yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng didampingi Sekda Gede Suyasa di Kantor Bupati Buleleng.
"Seluruh anggota DPRD Provinsi Bali dapil Buleleng pada umumnya mendukung dan mengapresiasi langkah-langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah kabupaten itu untuk menanggulangi penyebaran COVID-19," kata Nyoman Sugawa Korry.
Ia mengatakan langkah dimaksud antara lain, Pemkab Buleleng menyiapkan tempat karantina bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai salah satu upaya untuk menambah sarana dan prasarana menangani COVID-19. "Karenanya kami sangat mengapresiasi berbagai langkah preventif yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Kepala Puskesmas Tejakula 2, dr. Komang Ari Wirama, S.Ked., menjelaskan pengambilan dan pengetesan sampel untuk rapid test dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Tejakula 2 yang sudah memakai Alat Pelindung Diri (APD) secara lengkap.
Ia menambahkan hasil rapid test ini bisa dilihat tiga jam setelah pengambilan sampel karena perlu waktu serum untuk bereaksi. Sampel yang sudah diambil di Desa Bondalem sebelumnya didiamkan dulu selama dua jam.
"Kami tes setelah itu selama satu jam. Ini dikarenakan memakai serum bukan memakai kapiler. Kalau memakai kapiler lebih cepat, namun hasilnya kurang akurat. Pengambilan dan pengetesan sampel juga akan dilakukan secara bertahap," ujar dokter yang akrab disapa Dokter Ari ini.
Baca juga: Bupati Buleleng pantau pekerja migran lewat "video conference"
Sementara itu, Perbekel Desa Bondalem Gede Ngurah Sadu Adnyana membenarkan bahwa jumlah yang dites adalah 30 orang. Tesnya dilakukan secara bertahap, sehingga belum semua PMI melakukan rapid test.
Sadu Adnyana menjelaskan, jumlah PMI di Desa Bondalem berjumlah 151 orang. Sudah pulang ke Desa Bondalem sejumlah 62 orang. "Tentunya, kami sangat memerlukan rapid test sehingga masyarakat di Desa Bondalem lebih nyaman dan merasa tenang," ungkapnya.
Ia menambahkan pihaknya telah melakukan upaya maksimal untuk penanganan PMI di Desa Bondalem termasuk menempatkan para PMI yang sudah datang di sebuah bungalow.
"Aparat, satgas dan juga relawan melakukan yang terbaik dalam penanganan para PMI yang datang. Semoga para PMI betah dan nyaman dalam karantina khusus yang kami sudah siapkan," tandas Sadu Adnyana.
Baca juga: 209 pekerja migran asal Denpasar jalani karantina di rumah singgah
Dalam waktu yang sama, anggota DPRD Bali dari daerah pemilihan (dapil) Buleleng pulang kampung untuk melakukan kunjungan kerja ke Pemkab Buleleng terkait penanganan pandemi COVID-19 di kampung halaman mereka.
Rombongan yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry itu diterima langsung Bupati Putu Agus Suradnyana yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng didampingi Sekda Gede Suyasa di Kantor Bupati Buleleng.
"Seluruh anggota DPRD Provinsi Bali dapil Buleleng pada umumnya mendukung dan mengapresiasi langkah-langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah kabupaten itu untuk menanggulangi penyebaran COVID-19," kata Nyoman Sugawa Korry.
Ia mengatakan langkah dimaksud antara lain, Pemkab Buleleng menyiapkan tempat karantina bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai salah satu upaya untuk menambah sarana dan prasarana menangani COVID-19. "Karenanya kami sangat mengapresiasi berbagai langkah preventif yang telah dilakukan pemerintah daerah dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020