Pemerintah Provinsi Bali memberikan penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha kepada 40 sanggar, komunitas, dan yayasan seni dari sembilan kabupaten/kota di Pulau Dewata atas prestasi, dedikasi, dan kontribusinya dalam bidang penguatan dan pemajuan kebudayaan Bali.
"Tahun ini diberikan apresiasi Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha kepada 40 sanggar, komunitas dan yayasan seni yang ada di sembilan kabupaten/kota seluruh Bali dengan hadiah uang tunai masing-masing sebesar Rp50 juta," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan "Kun" Adnyana saat menyampaikan sambutan serangkaian penyampaian 'Pidato Akhir Tahun 2019 Gubernur Bali', di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat malam.
Menurut Kun Adnyana, penyampaian Pidato Akhir Tahun Gubernur Bali memang secara khusus dikemas dalam pergelaran budaya multiseni, dari yang tradisi sampai genre musik yang kontemporer dengan melibatkan artis papan atas Bali. Selain itu juga dirangkaikan penyerahan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha.
"Acara ini sekaligus sebagai sebuah pestanya masyarakat Bali karena dimeriahkan dengan kesenian kolosal dan multimedia," ucap pria yang juga akademisi ISI Denpasar itu,
Dengan demikian, lanjut dia, akan terjalin suasana yang penuh kekeluargaan dan kemeriahan serta bahagia bersama atas apa yang disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster. "Pidato akhir tahun pun akhirnya dapat dipahami dengan mudah oleh generasi muda masa kini serta seluruh masyarakat Bali dimanapun berada," ucap pria yang juga akademisi ISI Denpasar
Untuk menentukan 40 sanggar yang berhak menerima penghargaan, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebelumnya telah melakukan seleksi dan verifikasi yang melibatkan tim seleksi yang terdiri dari Prof Dr I Gede Arya Sugiartha (Rektor ISI Denpasar), Prof Dr I Made Bandem (Ketua Listibya Provinsi Bali), Dr I Gede Nala Antara (akademisi Universitas Udayana), I Putu Wirata Dwikora (aktivis antikorupsi), dan Drs IGN Dwikora Putra (Ketua PWI Bali).
Kun Adnyana menambahkan, upaya menjaga kelestarian pengembangan karya-karya berbasis budaya Bali yang tinggi warisan para leluhur seperti tari tetabuhan, lukisan, patung, arsitek dan kerajinan rakyat, sejalan dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang ingin diwujudkan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati selama lima tahun kepemimpinannya. Hal itu telah pula tercantum dalam RPJMD Provinsi Bali 2018-2023.
Adapun 40 sanggar, komunitas, dan yayasan seni yang mendapat KBS Nugraha adalah Yayasan Suar Agung, Bali Experimental Teater, Sanggar Tari Bali Satya Laksana, Teater Selem Putih, Sanggar Seni Shanti Budaya Traditional Art Studio And Costume, Sanggar Seni Lukis Kaca Nagasepaha, Teater Jineng SMA Negeri 1 Tabanan, Sanggar Tari Ayu, Sanggar Seni Saraswati Sadhana, dan Sanggar Kepucuk.
Kemudian Sanggar Seni Kecupu Mas, Komunitas Laboratorium Study Teater, Yayasan Penggak Men Mersi, Yayasan Bumi Bajra Sandhi, Sanggar Teater Bumi Bali, Sanggar Kukuruyuk, Sanggar Rareangon Sejati, Pramusti Bali, Sanggar Teater Agustus, dan Sanggar Lukis Jepun Putih.
Selanjutnya Sanggar Tari Bali Warini, Bentara Budaya Bali, Komunitas Teratai, Yayasan Basa Bali Wiki, Sanggar Teater Mini, Sanggar Seni Pancer Langit, Komunitas Seni dan Budaya Tugek Carangsari, Sanggar Geoks, Yayasan Arma (Sanggar Arma Kumara Sari), dan Sanggar Seni Saba Sari.
Berikutnya Yayasan Anak Tangguh, Sanggar Balerung Mandera Srinertya Waditera, Sanggar Paripurna, Perkumpulan Pelukis Baturulangun, Sanggar Lokananta, Komunitas Budaya Sanggar Seni Kayon, Sanggar Lukis Klasik Wasundari, Perkumpulan Sanggar Seni Kayonan, LKP Sanggar Seni Miniarthi's, dan Sanggar Seni Citta Wistara.
Penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha tersebut diserahkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, dan Kadisbud Bali I Wayan "Kun" Adnyana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Tahun ini diberikan apresiasi Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha kepada 40 sanggar, komunitas dan yayasan seni yang ada di sembilan kabupaten/kota seluruh Bali dengan hadiah uang tunai masing-masing sebesar Rp50 juta," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan "Kun" Adnyana saat menyampaikan sambutan serangkaian penyampaian 'Pidato Akhir Tahun 2019 Gubernur Bali', di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat malam.
Menurut Kun Adnyana, penyampaian Pidato Akhir Tahun Gubernur Bali memang secara khusus dikemas dalam pergelaran budaya multiseni, dari yang tradisi sampai genre musik yang kontemporer dengan melibatkan artis papan atas Bali. Selain itu juga dirangkaikan penyerahan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha.
"Acara ini sekaligus sebagai sebuah pestanya masyarakat Bali karena dimeriahkan dengan kesenian kolosal dan multimedia," ucap pria yang juga akademisi ISI Denpasar itu,
Dengan demikian, lanjut dia, akan terjalin suasana yang penuh kekeluargaan dan kemeriahan serta bahagia bersama atas apa yang disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster. "Pidato akhir tahun pun akhirnya dapat dipahami dengan mudah oleh generasi muda masa kini serta seluruh masyarakat Bali dimanapun berada," ucap pria yang juga akademisi ISI Denpasar
Untuk menentukan 40 sanggar yang berhak menerima penghargaan, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali sebelumnya telah melakukan seleksi dan verifikasi yang melibatkan tim seleksi yang terdiri dari Prof Dr I Gede Arya Sugiartha (Rektor ISI Denpasar), Prof Dr I Made Bandem (Ketua Listibya Provinsi Bali), Dr I Gede Nala Antara (akademisi Universitas Udayana), I Putu Wirata Dwikora (aktivis antikorupsi), dan Drs IGN Dwikora Putra (Ketua PWI Bali).
Kun Adnyana menambahkan, upaya menjaga kelestarian pengembangan karya-karya berbasis budaya Bali yang tinggi warisan para leluhur seperti tari tetabuhan, lukisan, patung, arsitek dan kerajinan rakyat, sejalan dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang ingin diwujudkan Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati selama lima tahun kepemimpinannya. Hal itu telah pula tercantum dalam RPJMD Provinsi Bali 2018-2023.
Adapun 40 sanggar, komunitas, dan yayasan seni yang mendapat KBS Nugraha adalah Yayasan Suar Agung, Bali Experimental Teater, Sanggar Tari Bali Satya Laksana, Teater Selem Putih, Sanggar Seni Shanti Budaya Traditional Art Studio And Costume, Sanggar Seni Lukis Kaca Nagasepaha, Teater Jineng SMA Negeri 1 Tabanan, Sanggar Tari Ayu, Sanggar Seni Saraswati Sadhana, dan Sanggar Kepucuk.
Kemudian Sanggar Seni Kecupu Mas, Komunitas Laboratorium Study Teater, Yayasan Penggak Men Mersi, Yayasan Bumi Bajra Sandhi, Sanggar Teater Bumi Bali, Sanggar Kukuruyuk, Sanggar Rareangon Sejati, Pramusti Bali, Sanggar Teater Agustus, dan Sanggar Lukis Jepun Putih.
Selanjutnya Sanggar Tari Bali Warini, Bentara Budaya Bali, Komunitas Teratai, Yayasan Basa Bali Wiki, Sanggar Teater Mini, Sanggar Seni Pancer Langit, Komunitas Seni dan Budaya Tugek Carangsari, Sanggar Geoks, Yayasan Arma (Sanggar Arma Kumara Sari), dan Sanggar Seni Saba Sari.
Berikutnya Yayasan Anak Tangguh, Sanggar Balerung Mandera Srinertya Waditera, Sanggar Paripurna, Perkumpulan Pelukis Baturulangun, Sanggar Lokananta, Komunitas Budaya Sanggar Seni Kayon, Sanggar Lukis Klasik Wasundari, Perkumpulan Sanggar Seni Kayonan, LKP Sanggar Seni Miniarthi's, dan Sanggar Seni Citta Wistara.
Penghargaan Kerthi Bhuwana Sandhi Nugraha tersebut diserahkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama, dan Kadisbud Bali I Wayan "Kun" Adnyana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019