Kabupaten Gianyar melalui program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) masuk dalam kategori "tidak kumuh" pada tahun 2019, yang telah digarap sejak 2014.

"Secara numerik atau angka, Kabupaten Gianyar skornya dibawah 19, artinya tergolong tidak kumuh lagi," kata Konsultan Oversight Service Provider (OSP) Provinsi Bali, Resmi Sri Nulus, saat paparan program KOTAKU di Gianyar, Senin.

Ia mengatakan bahwa penilaian tergolong tidak kumuh, dilihat dari adanya peningkatan keteraturan bangunan, sarana air minum, sanitasi, drainase, jalan, bahaya kebakaran, persampahan dan ruang terbuka hijau. 

"Namun, secara visual masih ada spot kumuh  seperti masalah sampah, drainase dan sanitasi yang perlu penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah Gianyar,"jelasnya.

Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kabupaten Gianyar ini telah digarap sejak 2014 mulai memberikan hasil positif, sesuai dengan penilaian pusat sebagai Kabupaten yang   tergolong tidak kumuh.

Baca juga: Gerakan sosial #KurangiResiko "bersihkan" Gianyar

Pada tahun 2014 sesuai dengan SK Bupati Gianyar, bahwa Gianyar memiliki daerah kumuh yang tersebar di delapan desa di tiga kecamatan yakni Sukawati, Ubud dan Blahbatuh.

Pada tahun 2015, Pemkab Gianyar mulai melakukan pengerjaan dengan melibatkan masyarakat dan instansi terkait.

Disamping itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra mengatakan bahwa Kabupaten Gianyar memiliki peran, tugas dan tanggung jawab untuk menyukseskan program KOTAKU.

Peran ini bertujuan agar capaian target RPJMN 2015-2019 tercapai sesuai target untuk Kabupaten Gianyar.

Ia menjelaskan program KOTAKU ini menjadi upaya untuk mewujudkan lingkungan pemukiman  yang layak huni dan berkelanjutan, melalui prakarsa 100-0-100, dengan mencapai 100 persen akses air minum, mengurangi kawasan kumuh hingga 0 persen, dan  100 persen akses sanitasi untuk masyarakat Indonesia pada akhir 2019.

"Salah satu tujuan program ini, menghilangkan kawasan kumuh di tahun 2019 dan diharapkan tidak ada lagi kawasan kumuh di wilayah Kabupaten Gianyar," Ucapnya.
Baca juga: Gianyar raih "Anugerah Kebudayaan 2019" dari Mendikbud

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019