Denpasar (Antara Bali) - Seorang pengamat seni, Kadek Suartaya, SS Kar MSi menegaskan, Pesta Kesenian Bali (PKB) yang digagas almarhum Prof Dr Ida Bagus Mantra pada 33 tahun yang silam mengembangkan konsep sendratari dalam pementasan kolosal yang mampu menarik perhatian masyarakat.
"Lewat pengembangan konsep sendratari mampu menjadikan aktivitas seni tahunan Pulau Dewata itu dikenal masyarakat luar, baik dalam maupun mancanegara," kata Kadek Suartaya yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, di tengah rentannya konsistensi perkembangan seni kebyar, kini muncul seni pertunjukan baru yang dikenal dengan sendratari.
Sendratari garapan konservatori karawitan (Kokar) Bali yang memakai lakon Jayaprana itu memicu lahirnya sendratari dengan sumber cerita yang beragam, di antaranya sendratari Ramayana (1965), yang digagas I Wayan Beratha, sekaligus pencipta seni drama tari Bali.
"Namun sejak berlangsungnya PKB, sendratari mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga berkembang ke pelosok pedesaan," ujar Kadek Suartaya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Lewat pengembangan konsep sendratari mampu menjadikan aktivitas seni tahunan Pulau Dewata itu dikenal masyarakat luar, baik dalam maupun mancanegara," kata Kadek Suartaya yang juga dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, di tengah rentannya konsistensi perkembangan seni kebyar, kini muncul seni pertunjukan baru yang dikenal dengan sendratari.
Sendratari garapan konservatori karawitan (Kokar) Bali yang memakai lakon Jayaprana itu memicu lahirnya sendratari dengan sumber cerita yang beragam, di antaranya sendratari Ramayana (1965), yang digagas I Wayan Beratha, sekaligus pencipta seni drama tari Bali.
"Namun sejak berlangsungnya PKB, sendratari mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga berkembang ke pelosok pedesaan," ujar Kadek Suartaya.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011