Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali mencatat 86,27 persen dari 172 koperasi yang menjadi binaan Pemerintah Provinsi Bali tergolong sehat, namun pihaknya tetap meminta koperasi untuk meningkatkan kualitas penyajian laporan dalam rapat anggota tahunan (RAT).
"Dari jumlah itu, sebanyak 22,54 persen koperasi tergolong "sehat" dan 63,73 persen "cukup sehat"," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra, di Denpasar, Senin.
Jadi, katanya, secara umum koperasi di Bali yang sehat sebanyak 86,27 persen dan yang berada dalam pengawasan 13,72 persen. Hal itu berdasarkan hasil penilaian terhadap sejumlah koperasi simpan pinjam di Pulau Dewata.
"Kesehatan koperasi itu sangat penting, karena menyangkut kepercayaan anggota terkait tata kelola koperasi. Selain itu, untuk dapat mengakses ke perbankan maupun nonperbankan, juga dinilai sehat-tidaknya koperasi," katanya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan koperasi di daerah itu dapat meningkatkan kualitas penyajian laporan yang disampaikan dalam rapat anggota tahunan sebagai bukti tata kelola yang baik.
"Bahkan, tidak jarang antara laporan pengurus dengan laporan pengawas mirip sekali, tentu kedepannya hal ini perlu diperbaiki," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya masih menemukan penyajian laporan pertanggungjawaban pengurus, laporan hasil pemeriksaan pengawas, penyusunan rencana kerja (RK) dan rencana anggaran pendapatan belanja koperasi (RAPBK) yang belum sesuai dengan standar.
"Kejadian laporan semacam itu tidak boleh terulang lagi dan harus segera diperbaiki. Kami berterima kasih pada pihak-pihak yang telah menggelar bimbingan teknis terkait pelaporan itu secara swadaya," ucapnya.
Melalui bimtek, lanjut Gede Indra, maka kualitas penyajian laporan pengurus, laporan hasil pemeriksaan pengawas, rencana kerja (RK) dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK) dapat lebih baik lagi dari sisi substansi laporan, informatif, transparan dan akuntabel.
Terkait capaian pelaksanaan RAT hingga akhir November 2018 untuk koperasi se-Bali mencapai kisaran 80 persen, sedangkan khusus untuk koperasi binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali capaian RAT koperasi sebesar 98 persen.
"Angka ini sudah makin meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Gede Indra. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Dari jumlah itu, sebanyak 22,54 persen koperasi tergolong "sehat" dan 63,73 persen "cukup sehat"," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra, di Denpasar, Senin.
Jadi, katanya, secara umum koperasi di Bali yang sehat sebanyak 86,27 persen dan yang berada dalam pengawasan 13,72 persen. Hal itu berdasarkan hasil penilaian terhadap sejumlah koperasi simpan pinjam di Pulau Dewata.
"Kesehatan koperasi itu sangat penting, karena menyangkut kepercayaan anggota terkait tata kelola koperasi. Selain itu, untuk dapat mengakses ke perbankan maupun nonperbankan, juga dinilai sehat-tidaknya koperasi," katanya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan koperasi di daerah itu dapat meningkatkan kualitas penyajian laporan yang disampaikan dalam rapat anggota tahunan sebagai bukti tata kelola yang baik.
"Bahkan, tidak jarang antara laporan pengurus dengan laporan pengawas mirip sekali, tentu kedepannya hal ini perlu diperbaiki," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya masih menemukan penyajian laporan pertanggungjawaban pengurus, laporan hasil pemeriksaan pengawas, penyusunan rencana kerja (RK) dan rencana anggaran pendapatan belanja koperasi (RAPBK) yang belum sesuai dengan standar.
"Kejadian laporan semacam itu tidak boleh terulang lagi dan harus segera diperbaiki. Kami berterima kasih pada pihak-pihak yang telah menggelar bimbingan teknis terkait pelaporan itu secara swadaya," ucapnya.
Melalui bimtek, lanjut Gede Indra, maka kualitas penyajian laporan pengurus, laporan hasil pemeriksaan pengawas, rencana kerja (RK) dan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi (RAPBK) dapat lebih baik lagi dari sisi substansi laporan, informatif, transparan dan akuntabel.
Terkait capaian pelaksanaan RAT hingga akhir November 2018 untuk koperasi se-Bali mencapai kisaran 80 persen, sedangkan khusus untuk koperasi binaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali capaian RAT koperasi sebesar 98 persen.
"Angka ini sudah makin meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujar Gede Indra. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018