Negara (Antaranews Bali) - Dua ekor Penyu Lekang dewasa, yang merupakan jenis penyu dilindungi, ditemukan mati di pantai Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali.

"Selama satu tahun terakhir sudah berkali-kali ditemukan penyu mati di pantai. Kami belum tahu apa penyebabnya," kata Koordinator Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih I Wayan Anom Astika di Negara, Jembrana, Kamis.

Ia mengatakan, kematian penyu di alam bisa disebabkan banyak faktor seperti kondisi perairan hingga perbuatan manusia.

Menurut dia, temuan penyu yang mati setahun terakhir rata-rata adalah penyu berusia dewasa yang diperkirakan sudah berumur puluhan tahun.

"Yang ditemukan terakhir ini juga penyu dewasa jantan dan betina. Di sepanjang pantai Desa Perancak dan sekitarnya memang merupakan tempat penyu bertelur," katanya.

Dua ekor penyu dewasa ini ditemukan warga dalam kondisi sudah membusuk di dua lokasi berbeda, tapi masih dalam wilayah pantai Desa Perancak.

Saat pengecekan, Anom Astika tidak menemukan luka pada tubuh penyu dengan panjang 65 centimeter dan 54 centimeter tersebut.

Ia mengaku prihatin dengan banyaknya penyu dewasa yang ditemukan mati, sedangkan untuk mencapai usia tersebut sangat sulit bagi hewan ini.

"Dari ribuan anak penyu yang menetas, paling hanya beberapa yang bisa bertahan tumbuh sampai dewasa. Kematian satu ekor penyu dewasa sudah merupakan kehilangan bagi habitat hewan ini," katanya.

Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih berdiri sejak tahun 1997 di Desa Perancak, Kecamatan Jembrana dan pernah meraih penghargaan Kalpataru dari Kementerian Kehutanan Dan Lingkungan Hidup. (ed)

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018