Denpasar (Antara Bali) - Bupati Badung AA Gde Agung mengatakan, sebesar 76,19 persen pendapatan asli daerah kabupaten terkaya di Bali itu berasal dari sektor pariwisata.
"Dari jumlah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Badung 2011 sebesar Rp1,1 triliun, sebesar 76,19 persen diperoleh dari sektor pariwisata," katanya melalui siaran persnya, Minggu.
Dia menjelaskan, pendapatan sebesar 76,19 persen atau Rp849 miliar diperoleh Pemkab Badung dari pajak hotel dan restoran.
Hal itu membuat perekonomian dan pembangunan di wilayah yang cukup banyak lokasi wisata terkenal di Bali itu menjadi meningkat pesat.
"Karena itu bisa dikatakan sektor pariwisata sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Badung," ujarnya menandaskan.
Gde Agung mengatakan, dari hasil penyisihan pajak hotel dan restoran, Badung juga memberikan sumbangan kepada Pemprov Bali dan enam kabupaten di wilayah Pulau Dewata.
Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjaga keamanan daerah tujuan wisata internasional itu. Selain untuk pengamanan, dapat digunakan untuk biaya promosi bersama serta penanganan insfrastruktur pariwisata.
"Pada tahun ini telah dialokasikan dalam anggaran induk sebesar Rp114 miliar untuk membiaya hal-hal tersebut," ujar orang nomor satu di Kabupaten Badung itu.
Menurut Gde Agung, selain meningkatkan perekonomian, sektor pariwisata juga cukup berperan dalam mengatasi masalah sosial di kabupaten tersebut.
Peran itu berasal dari kalangan swasta yang bergerak dalam bidang tersebut. Hal itu terbukti dengan bentuk kepedulian mereka yang membantu keluarga kurang mampu dalam bentuk bedah rumah dan bantuan ekonomi produktif.
Dana yang digunakan untuk menyukseskan program itu, tambah dia, berasal dari hasil pengumpulan dana dari sisa hasil usaha yang berbentuk dana CSR.
"Kami membuka kesempatan bagi pihak swasta yang lain untuk menyisihkan dana CSR dan ini telah diatur melalui Peraturan Bupati Badung," tambahnya.
Sebelumnya, pihak PHRI Badung menggelar acara buka puasa bersama yang dilaksanakan di The Stone Hotel pada Jumat (5/8) yang dihadiri kalangan pejabat dari pemerintahan setempat dan instansi swasta serta dari pelaku wisata di wilayah tersebut.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Dari jumlah pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Badung 2011 sebesar Rp1,1 triliun, sebesar 76,19 persen diperoleh dari sektor pariwisata," katanya melalui siaran persnya, Minggu.
Dia menjelaskan, pendapatan sebesar 76,19 persen atau Rp849 miliar diperoleh Pemkab Badung dari pajak hotel dan restoran.
Hal itu membuat perekonomian dan pembangunan di wilayah yang cukup banyak lokasi wisata terkenal di Bali itu menjadi meningkat pesat.
"Karena itu bisa dikatakan sektor pariwisata sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Badung," ujarnya menandaskan.
Gde Agung mengatakan, dari hasil penyisihan pajak hotel dan restoran, Badung juga memberikan sumbangan kepada Pemprov Bali dan enam kabupaten di wilayah Pulau Dewata.
Bantuan tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjaga keamanan daerah tujuan wisata internasional itu. Selain untuk pengamanan, dapat digunakan untuk biaya promosi bersama serta penanganan insfrastruktur pariwisata.
"Pada tahun ini telah dialokasikan dalam anggaran induk sebesar Rp114 miliar untuk membiaya hal-hal tersebut," ujar orang nomor satu di Kabupaten Badung itu.
Menurut Gde Agung, selain meningkatkan perekonomian, sektor pariwisata juga cukup berperan dalam mengatasi masalah sosial di kabupaten tersebut.
Peran itu berasal dari kalangan swasta yang bergerak dalam bidang tersebut. Hal itu terbukti dengan bentuk kepedulian mereka yang membantu keluarga kurang mampu dalam bentuk bedah rumah dan bantuan ekonomi produktif.
Dana yang digunakan untuk menyukseskan program itu, tambah dia, berasal dari hasil pengumpulan dana dari sisa hasil usaha yang berbentuk dana CSR.
"Kami membuka kesempatan bagi pihak swasta yang lain untuk menyisihkan dana CSR dan ini telah diatur melalui Peraturan Bupati Badung," tambahnya.
Sebelumnya, pihak PHRI Badung menggelar acara buka puasa bersama yang dilaksanakan di The Stone Hotel pada Jumat (5/8) yang dihadiri kalangan pejabat dari pemerintahan setempat dan instansi swasta serta dari pelaku wisata di wilayah tersebut.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011