Negara (Antaranews Bali) - Wisata kuliner ikan bakar Kabupaten Jembrana, Bali di Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru dari waktu ke waktu semakin habis terkikis abrasi.
"Tahun ini, Jembrana memang tidak mendapatkan proyek penanggulangan abrasi dari pusat. Kami sedang berusaha agar tahun depan bisa mendapatkannya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana Wayan Darwin, di Negara, Selasa.
Ia mengatakan, proyek pembangunan penahan ombak pada tahun 2017 memang bukan untuk penanggulangan abrasi di Dusun Pabuahan, namun untuk wilayah lainnya yang juga tertimpa bencana sejenis.
Menurutnya, karena merupakan wewenang pemerintah pusat, pihaknya hanya bisa mengusulkan serta memasukkan data disertai bukti-bukti kerusakan akibat abrasi di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana.
"Selain Jembrana ada wilayah Indonesia lainnya yang juga terkena abrasi, jadi memang tidak seketika mendapatkannya meski sudah mengajukan permohonan," katanya.
Koresponden Antara di Jembrana melaporkan jalan aspal di Dusun Pabuahan pada beberapa bagian mengalami putus total karena digerus abrasi, sehingga tidak bisa dilewati mobil.
Untuk mencapai warung-warung lesehan ikan bakar yang banyak bertebaran di wilayah tersebut, pengunjung yang mengendarai mobil harus mengambil jalan memutar.
"Kalau dibiarkan, tahun depan bisa habis warung lesehan saya. Sekarang saja, sejak abrasi datang sekitar empat tahun terakhir, lokasi lesehan saya sudah hilang separuh lebih," kata salah seorang pemilik lesehatan ikan bakar yang minta namanya tidak disebutkan.
Selain warung, abrasi juga membuat sejumlah warga harus pindah dari tempat tinggalnya mencari tempat yang aman, karena beberapa bagian rumah mereka roboh saat air laut menggerus tanah sekitarnya.
Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara merupakan sentra wisata kuliner Kabupaten Jembrana, dengan hidangan khas ikan bakar serta tempat lesehan bagi pengunjung. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Tahun ini, Jembrana memang tidak mendapatkan proyek penanggulangan abrasi dari pusat. Kami sedang berusaha agar tahun depan bisa mendapatkannya," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jembrana Wayan Darwin, di Negara, Selasa.
Ia mengatakan, proyek pembangunan penahan ombak pada tahun 2017 memang bukan untuk penanggulangan abrasi di Dusun Pabuahan, namun untuk wilayah lainnya yang juga tertimpa bencana sejenis.
Menurutnya, karena merupakan wewenang pemerintah pusat, pihaknya hanya bisa mengusulkan serta memasukkan data disertai bukti-bukti kerusakan akibat abrasi di sejumlah wilayah Kabupaten Jembrana.
"Selain Jembrana ada wilayah Indonesia lainnya yang juga terkena abrasi, jadi memang tidak seketika mendapatkannya meski sudah mengajukan permohonan," katanya.
Koresponden Antara di Jembrana melaporkan jalan aspal di Dusun Pabuahan pada beberapa bagian mengalami putus total karena digerus abrasi, sehingga tidak bisa dilewati mobil.
Untuk mencapai warung-warung lesehan ikan bakar yang banyak bertebaran di wilayah tersebut, pengunjung yang mengendarai mobil harus mengambil jalan memutar.
"Kalau dibiarkan, tahun depan bisa habis warung lesehan saya. Sekarang saja, sejak abrasi datang sekitar empat tahun terakhir, lokasi lesehan saya sudah hilang separuh lebih," kata salah seorang pemilik lesehatan ikan bakar yang minta namanya tidak disebutkan.
Selain warung, abrasi juga membuat sejumlah warga harus pindah dari tempat tinggalnya mencari tempat yang aman, karena beberapa bagian rumah mereka roboh saat air laut menggerus tanah sekitarnya.
Dusun Pabuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara merupakan sentra wisata kuliner Kabupaten Jembrana, dengan hidangan khas ikan bakar serta tempat lesehan bagi pengunjung. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018