Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Provinsi Bali telah meluncurkan dua unit mobil Samsat keliling untuk mendekatkan pelayanan kepada wajib pajak di Kabupaten Buleleng dan Karangasem.
"Kami telah meluncurkan dua unit mobil Samsat keliling pada 4 April lalu, baru satu minggu beroperasi telah dilaporkan pendapatannya lebih dari Rp200 juta," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali, Made Santha, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, terobosan dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat ini merupakan bentuk efisiensi dan efektivitas dalam mendekatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat wajib pajak.
"Inilah pemikiran-pemikiran inovasi bagaimana efisiensi dan efektivitas pelayanan bisa kita berikan kepada wajib pajak," ujar mantan Kadishub Provinsi Bali itu.
Santha menambahkan, selama ini sebagian masyarakat pedesaan kesulitan mengakses tempat pelayanan Samsat, bahkan ada yang harus menempuh 40 kilometer ke Samsat terdekat.
"Masyarakat pedesaan dan pinggiran ada yang harus menempuh 40 kilometer. Bagaimana kita bisa menyalahkan masyarakat yang tidak bisa membayar pajak?," ujarnya mempertanyakan.
Dia berpandangan, pada dasarnya masyarakat Bali patuh dalam membayar pajak. Namun, masih terbatasnya tempat-tempat pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor atau Kantor Samsat menjadi kendala, selain jarak dan waktu.
Santha tidak memungkiri pelayanan perpajakan yang ada belum mampu menjangkau sampai pelosok perdesaan. Gerai Samsat yang sudah dibuka di beberapa lokasi juga dirasakan masih terbatas.
"Dari sisi masyarakat, jika harus menempuh jarak yang jauh berarti warga tidak mendapat penghasilan dari pekerjaannya satu hari itu, sehingga memang kesulitan-kesulitan masyarakat itu harus menjadi perhatian Pemprov Bali," ujarnya.
Santha memberikan apresiasi atas kinerja pelayanan Tim Samsat Mobil Keliling dan juga kepada masyarakat wajib pajak yang telah melaksanakan kewajibannya tepat waktu sehingga pemerintah juga akan mampu meningkatkan pembangunan melalui program-program Bali Mandara. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami telah meluncurkan dua unit mobil Samsat keliling pada 4 April lalu, baru satu minggu beroperasi telah dilaporkan pendapatannya lebih dari Rp200 juta," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Bali, Made Santha, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, terobosan dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat ini merupakan bentuk efisiensi dan efektivitas dalam mendekatkan pelayanan terbaik bagi masyarakat wajib pajak.
"Inilah pemikiran-pemikiran inovasi bagaimana efisiensi dan efektivitas pelayanan bisa kita berikan kepada wajib pajak," ujar mantan Kadishub Provinsi Bali itu.
Santha menambahkan, selama ini sebagian masyarakat pedesaan kesulitan mengakses tempat pelayanan Samsat, bahkan ada yang harus menempuh 40 kilometer ke Samsat terdekat.
"Masyarakat pedesaan dan pinggiran ada yang harus menempuh 40 kilometer. Bagaimana kita bisa menyalahkan masyarakat yang tidak bisa membayar pajak?," ujarnya mempertanyakan.
Dia berpandangan, pada dasarnya masyarakat Bali patuh dalam membayar pajak. Namun, masih terbatasnya tempat-tempat pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor atau Kantor Samsat menjadi kendala, selain jarak dan waktu.
Santha tidak memungkiri pelayanan perpajakan yang ada belum mampu menjangkau sampai pelosok perdesaan. Gerai Samsat yang sudah dibuka di beberapa lokasi juga dirasakan masih terbatas.
"Dari sisi masyarakat, jika harus menempuh jarak yang jauh berarti warga tidak mendapat penghasilan dari pekerjaannya satu hari itu, sehingga memang kesulitan-kesulitan masyarakat itu harus menjadi perhatian Pemprov Bali," ujarnya.
Santha memberikan apresiasi atas kinerja pelayanan Tim Samsat Mobil Keliling dan juga kepada masyarakat wajib pajak yang telah melaksanakan kewajibannya tepat waktu sehingga pemerintah juga akan mampu meningkatkan pembangunan melalui program-program Bali Mandara. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018