Mangupura (Antaranews Bali) - Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, Bali, memiliki puluhan petugas kesehatan yang melakukan konseling dan testing HIV/AIDS secara sukarela atau "Voluntary Counseling and Testing" (VCT) di 62 desa setempat.
"Petugas khusus untuk VCT ini sudah kami kerahkan pada sejumlah desa yang bertugas untuk memberikan sosialisasi dan mendata kalau ada orang berisiko HIV/AIDS maupun ODHA," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Badung, dr Gede Putra Suteja, di Mangupura, Selasa.
Upaya ini dilakukan sebagai komitmen Pemkab Badung yang secara serius ingin melakukan penanggulangan penyakit yang sangat berbahaya itu.
"Selain menyiapkan petugas pada masing-masing desa untuk ini, seluruh Puskesmas di Badung juga memiliki akses pengobatan antiretroviral (ARV)," katanya.
Selain itu, Dinkes Badung juga sudah ada alat VCT di Puskesmas Kuta I, Kuta II, Puskesmas Abiansemal I, Mengwi I, Kuta Selatan dan tentunya di RSUD Mangusada.
"Konseling dan akses ARV ini sudah hampir bisa di seluruh puskesmas di Badung, karena kami mendekatkan layanan dengan ODHA, yaitu dengan membentuk puskesmas satelit ARV,sehingga pengobatan ini bisa dilakukan di puskesmas terdekat dari tempat tinggal ODHA," katanya.
Ia mengatakan Pemkab Badung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung selain gencar untuk menyosialisasikan juga menyediakan VCT dan juga seluruh puskesmas di Kabupaten Badung sudah bisa mengakses pengobatan ARV.
Berdasarkan data terakhir jumlah kasus yang ditemukan di layanan Kabupaten Badung komulatif dati tahun 1987 sampai dengan Desember 2017 sebanyak 2.903 kasus yakni 1.164 kasus AIDS dan 1.738 kasus HIV dengan kelompok umur 20-49 tahun sebanyak 90,5 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Petugas khusus untuk VCT ini sudah kami kerahkan pada sejumlah desa yang bertugas untuk memberikan sosialisasi dan mendata kalau ada orang berisiko HIV/AIDS maupun ODHA," kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Badung, dr Gede Putra Suteja, di Mangupura, Selasa.
Upaya ini dilakukan sebagai komitmen Pemkab Badung yang secara serius ingin melakukan penanggulangan penyakit yang sangat berbahaya itu.
"Selain menyiapkan petugas pada masing-masing desa untuk ini, seluruh Puskesmas di Badung juga memiliki akses pengobatan antiretroviral (ARV)," katanya.
Selain itu, Dinkes Badung juga sudah ada alat VCT di Puskesmas Kuta I, Kuta II, Puskesmas Abiansemal I, Mengwi I, Kuta Selatan dan tentunya di RSUD Mangusada.
"Konseling dan akses ARV ini sudah hampir bisa di seluruh puskesmas di Badung, karena kami mendekatkan layanan dengan ODHA, yaitu dengan membentuk puskesmas satelit ARV,sehingga pengobatan ini bisa dilakukan di puskesmas terdekat dari tempat tinggal ODHA," katanya.
Ia mengatakan Pemkab Badung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Badung selain gencar untuk menyosialisasikan juga menyediakan VCT dan juga seluruh puskesmas di Kabupaten Badung sudah bisa mengakses pengobatan ARV.
Berdasarkan data terakhir jumlah kasus yang ditemukan di layanan Kabupaten Badung komulatif dati tahun 1987 sampai dengan Desember 2017 sebanyak 2.903 kasus yakni 1.164 kasus AIDS dan 1.738 kasus HIV dengan kelompok umur 20-49 tahun sebanyak 90,5 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018