Denpasar (Antara Bali) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membidik 60 persen penyaluran kredit sektor produktif tahun 2017 termasuk kredit usaha rakyat di Bali karena sektor tersebut mampu bertahan meski ekonomi nasional dan global melambat.

"Kami targetkan 60 persen penyaluran kredit tahun ini ke sektor produktif karena itu yang mampu bertahan dari gelombang apapun," kata Pemimpin BNI Wilayah Denpasar (Bali, NTB dan NTT) Anak Agung Gede Agung Dharmawa di Denpasar, Sabtu.

Agung menjelaskan sektor produktif itu yang difokuskan bank BUMN itu yakni pertanian, perikanan dan ekonomi kreatif, disamping itu juga sektor infrastruktur.

Bank berpelat merah itu selama tahun 2016 merealisasikan kredit Rp9 triliun atau tumbuh Rp1,2 miliar dari tahun 2015 yang mencapai Rp7,6 miliar.

Untuk kredit tahun 2017, BNI menargetkan pertumbuhan yang agresif yakni sekitar 20 persen dan dana pihak ketiga sekitar 33 persen.

DPK atau dana pihak ketiga tahun 2016 tumbuh Rp254 miliar dari tahun 2015 sebesar Rp15,1 miliar.

Agung mengungkapkan hampir 60 persen kredit untuk perdagangan dan begitu juga untuk realisasi KUR tahun ini akan difokuskan kepada sektor produktif.

Tahun ini BNI menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp750 miliar melonjak dibandingkan target 2016 mencapai Rp600 miliar namun mampu terealisasi sebesar Rp636 miliar. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017