Negara (Antara Bali) - Pejabat pada Pemerintah Kabupaten Jembrana akan menjenguk para tenaga kerja asal wilayah itu yang kini bekerja di Jepang untuk memastikan kondisi mereka setelah ada gempa dan tsunami.
Kepala Dinas Pendaftaran Penduduk, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Jembrana Dede Heryady saat dihubungi di Negara, Rabu mengatakan, pihaknya tengah menyusun rencana untuk berangkat ke Jepang sesuai keinginan orang tua para pekerja.
"Kami akan ke Jepang untuk memastikan kondisi anak-anak asal Jembrana yang bekerja di sana dengan datang langsung ke negeri tersebut," katanya.
Menurut dia, pihaknya berusaha pada April mendatang bisa terbang ke negeri yang baru saja dilanda bencana gempa dan tsunami tersebut. Pemkab juga akan mengajak perwakilan dari orang tua para pekerja magang tersebut.
"Itu sesuai dengan aspirasi yang disampaikan para orang tua saat bertemu beberapa waktu lalu. Tapi jumlahnya hanya satu orang mengingat anggaran kami terbatas," kata Dede.
Rencananya, Bupati Jembrana I Putu Artha juga akan datang langsung ke Jepang untuk memberikan motivasi kepada tenaga magang asal Jembrana yang berada di Negeri Sakura tersebut.
Terkait hal tersebut, Dede mengatakan, selain bertemu warga Jembrana, bupati juga diagendakan bertemu dengan Konjen RI di Osaka.
Sementara Bupati Putu Artha mengatakan, rencana keberangkatannya ke Jepang masih sebatas wacana. Ia baru merencanakan berangkat ke Jepang, Mei atau tidak bersamaan dengan Dinas Dafdukankertrans dan perwakilan orang tua.
"Mungkin dari dinas dan perwakilan orang tua berangkat April, sementara saya Mei. Tapi semua itu masih rencana dan bisa berubah," katanya.
Sebelumnya para orang tua pekerja asal Jembrana di Jepang mengusulkan agar ada pejabat dan perwakilan mereka yang datang ke Jepang untuk melihat kondisi pekerja. Usulan itu disampaikan saat Dinas Dafduknaketrans mengumpulkan orang tua peserta magang untuk memberikan informasi kondisi terakhir di Jepang, Kamis, 17 Maret lalu.
Sementara terkait kondisi 175 tenaga kerja magang di Jepang, Dede memastikan mereka aman dari bencana, baik tsunami maupun kebocoran pusat listrik tenaga nuklir. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Kepala Dinas Pendaftaran Penduduk, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Jembrana Dede Heryady saat dihubungi di Negara, Rabu mengatakan, pihaknya tengah menyusun rencana untuk berangkat ke Jepang sesuai keinginan orang tua para pekerja.
"Kami akan ke Jepang untuk memastikan kondisi anak-anak asal Jembrana yang bekerja di sana dengan datang langsung ke negeri tersebut," katanya.
Menurut dia, pihaknya berusaha pada April mendatang bisa terbang ke negeri yang baru saja dilanda bencana gempa dan tsunami tersebut. Pemkab juga akan mengajak perwakilan dari orang tua para pekerja magang tersebut.
"Itu sesuai dengan aspirasi yang disampaikan para orang tua saat bertemu beberapa waktu lalu. Tapi jumlahnya hanya satu orang mengingat anggaran kami terbatas," kata Dede.
Rencananya, Bupati Jembrana I Putu Artha juga akan datang langsung ke Jepang untuk memberikan motivasi kepada tenaga magang asal Jembrana yang berada di Negeri Sakura tersebut.
Terkait hal tersebut, Dede mengatakan, selain bertemu warga Jembrana, bupati juga diagendakan bertemu dengan Konjen RI di Osaka.
Sementara Bupati Putu Artha mengatakan, rencana keberangkatannya ke Jepang masih sebatas wacana. Ia baru merencanakan berangkat ke Jepang, Mei atau tidak bersamaan dengan Dinas Dafdukankertrans dan perwakilan orang tua.
"Mungkin dari dinas dan perwakilan orang tua berangkat April, sementara saya Mei. Tapi semua itu masih rencana dan bisa berubah," katanya.
Sebelumnya para orang tua pekerja asal Jembrana di Jepang mengusulkan agar ada pejabat dan perwakilan mereka yang datang ke Jepang untuk melihat kondisi pekerja. Usulan itu disampaikan saat Dinas Dafduknaketrans mengumpulkan orang tua peserta magang untuk memberikan informasi kondisi terakhir di Jepang, Kamis, 17 Maret lalu.
Sementara terkait kondisi 175 tenaga kerja magang di Jepang, Dede memastikan mereka aman dari bencana, baik tsunami maupun kebocoran pusat listrik tenaga nuklir. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011