Denpasar (Antara Bali) - Perkembangan transaksi jual beli valuta asing (valas) di Provinsi Bali cenderung menunjukkan peningkatan sejalan dengan bertambah banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara dalam menikmati liburan di Pulau Dewata.
"Berdasarkan data transaksi Penyelenggara KUPVA BB di Provinsi Bali tahun 2016 mencapai Rp22,91 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Sabtu.
Dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional, Ia mengatakan, perdagangan valas tersebut meningkat sebesar 0,26 persen (ctc) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan total pembelian dan penjualan valas masing-masing sebesar Rp11,35 triliun dan Rp11,56 triliun.
Peningkatan transaksi jual - beli valas tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman triwulan III 2016 tumbuh sebesar 27,21 persen (yoy) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Iman Karana menyebutkan, selain faktor jumlah kunjungan wisman, meningkatnya transaksi jual - beli valas juga didorong oleh bertambahnya jumlah KUPVA Bukan Bank (KUPVA BB) Berizin di Provinsi Bali.
Berdasarkan jumlah kantornya, sampai dengan Oktober 2016, terdapat 664 Kantor KUPVA BB Berizin yang terdiri dari 141 Kantor Pusat (KP) dan 523 Kantor Cabang (KC). Jumlah tersebut meningkat sebanyak 53 Kantor dibandingkan akhir tahun 2015.
Implementasi Ketentuan Kewajiban Penggunaan Rupiah di Provinsi Bali juga ikut mendorong peningkatan transaksi penukaran valas di Bali, khususnya transaksi yang dilakukan wisman di hotel-hotel yang telah bekerjasama dengan Penyelenggara KUPVA BB Berizin.
Hal tersebut terkonfirmasi dari total transaksi salah satu KUPVA BB yang memiliki 45 kantor cabang yang berlokasi di beberapa hotel di Provinsi Bali.
Berdasarkan data yang ada, jumlah transaksi seluruh kantor cabangnya yang berlokasi di hotel selama tahun 2016 hingga September 2016 mencapai Rp114,83 miliar, meningkat signifikan sebesar 244,84 persen dibandingkan periode yang sama sebelumnya yang hanya Rp 45,5 miliar.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan turis asing yang datang langsung dari negaranya selama Januari-Oktober 2016 sebanyak empat juta orang bertambah, jika dibandingkan periode yang sama 2015 yang hanya 3,3 juta orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Berdasarkan data transaksi Penyelenggara KUPVA BB di Provinsi Bali tahun 2016 mencapai Rp22,91 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Iman Karana di Denpasar, Sabtu.
Dalam laporan kajian ekonomi dan keuangan regional, Ia mengatakan, perdagangan valas tersebut meningkat sebesar 0,26 persen (ctc) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan total pembelian dan penjualan valas masing-masing sebesar Rp11,35 triliun dan Rp11,56 triliun.
Peningkatan transaksi jual - beli valas tersebut sejalan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman triwulan III 2016 tumbuh sebesar 27,21 persen (yoy) dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Iman Karana menyebutkan, selain faktor jumlah kunjungan wisman, meningkatnya transaksi jual - beli valas juga didorong oleh bertambahnya jumlah KUPVA Bukan Bank (KUPVA BB) Berizin di Provinsi Bali.
Berdasarkan jumlah kantornya, sampai dengan Oktober 2016, terdapat 664 Kantor KUPVA BB Berizin yang terdiri dari 141 Kantor Pusat (KP) dan 523 Kantor Cabang (KC). Jumlah tersebut meningkat sebanyak 53 Kantor dibandingkan akhir tahun 2015.
Implementasi Ketentuan Kewajiban Penggunaan Rupiah di Provinsi Bali juga ikut mendorong peningkatan transaksi penukaran valas di Bali, khususnya transaksi yang dilakukan wisman di hotel-hotel yang telah bekerjasama dengan Penyelenggara KUPVA BB Berizin.
Hal tersebut terkonfirmasi dari total transaksi salah satu KUPVA BB yang memiliki 45 kantor cabang yang berlokasi di beberapa hotel di Provinsi Bali.
Berdasarkan data yang ada, jumlah transaksi seluruh kantor cabangnya yang berlokasi di hotel selama tahun 2016 hingga September 2016 mencapai Rp114,83 miliar, meningkat signifikan sebesar 244,84 persen dibandingkan periode yang sama sebelumnya yang hanya Rp 45,5 miliar.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan turis asing yang datang langsung dari negaranya selama Januari-Oktober 2016 sebanyak empat juta orang bertambah, jika dibandingkan periode yang sama 2015 yang hanya 3,3 juta orang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016