Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali mendorong Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) di daerah setempat dapat meningkatkan layanan melalui digitalisasi dan penguatan kompetensi SDM dalam menyambut kebangkitan pariwisata Bali.
"Seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan, kami berharap KUPVA BB semakin meningkatkan layanannya menjadi lebih mudah, aman, dan lancar melalui penguatan kompetensi SDM dan digitalisasi," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Sabtu.
Trisno menyampaikan pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2022 tumbuh positif 4,84 persen dari sebelumnya mengalami kontraksi -2,46 persen di 2021.
Demikian pula sektor pariwisata Bali mulai bangkit dan tercatat peningkatan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali pada 2022 sebanyak 2,16 juta orang atau rata-rata 179.646 orang per bulan.
"Hal ini tentu telah memberikan dampak pada meningkatnya transaksi KUPVA BB berizin di Bali," ucapnya.
Tercatat dari transaksi Rp2,8 triliun di 2021 menjadi Rp10,4 triliun di 2022 atau meningkat sebesar 601,9 persen (yoy).
"Namun demikian, peningkatan jumlah transaksi di tahun 2022 masih belum mencapai jumlah transaksi yang terjadi di masa sebelum pandemi yang tercatat sebesar Rp38,5 triliun pada tahun 2019," ujar Trisno.
Dari sisi digitalisasi, lanjut Trisno, diharapkan agar pengembangan website www.authorizedmoneychanger.co.id dapat memberikan kemudahan mengetahui lokasi KUPVA BB dan pre-order penukaran.
Selain itu dapat dikembangkan dalam transaksi pembayaran penukaran ke rupiah dengan memanfaatkan instrumen digital seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dengan diimplementasikannya QRIS cross border, diharapkan akan menjadi alternatif pembayaran yang semakin memberikan kemudahan wisatawan mancanegara melakukan penukaran dan pembelanjaan di Indonesia dan khususnya Bali
"Kami menekankan kembali agar KUPVA BB jangan takut dengan digitalisasi, karena itu kunci untuk bertahan di masa kini," ucapnya.
Trisno sebelumnya dalam acara sosialisasi bertajuk Penguatan Sinergi, Kompetensi, dan Digitalisasi KUPVA BB juga mengajak seluruh pengurus dan pegawai KUPVA BB wajib mengikuti sertifikasi SPPUR.
Sertifikasi SPPUR (Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah) itu wajib diikuti mulai dari jenjang pelaksana, penyelia, dan pejabat eksekutif pelaku KUPVA BB.
Pada tahun 2022 telah dilakukan sertifikasi sebanyak 210 orang dari 925 orang atau 22,7 persen dari seluruh pekerja di KUPVA BB.