Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank
di Jakarta pada Senin pagi berada pada posisi Rp13.183 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah bergerak dalam kisaran stabil terhadap dolar AS
menyusul akan dirilisnya angka inflasi periode April 2016 yang
berpeluang menambah optimisme di pasar keuangan Indonesia," kata Ekonom
Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta.
Ia memproyeksikan angka inflasi periode April 2016 akan berada di
bawah level 4 persen secara tahunan. Di sisi lain, investor juga sedang
menunggu angka pertumbuhan kuartal I 2016 yang diperkirakan cukup baik
di kisaran 5 persen.
"Nilai tukar rupiah perlahan akan kembali mendapatkan momentum penguatannya. Titik terang dari negosiasi UU tax amnesty juga
dapat menjadi tambahan sentimen positif bagi laju rupiah ke depannya.
Dengan itu ruang penguatan rupiah juga tersedia paling tidak dalam
jangka pendek," katanya.
Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan,
Paket Kebijakan Ekonomi XII yang telah dikeluarkan pemerintah cukup
mampu menjaga rupiah untuk bergerak stabil di tengah sentimen negatif
eksternal menyusul revisi pertumbuhan ekonomi oleh lembaga Dana Moneter
Internasional (IMF).
"Paket kebijakan itu diharapkan dapat meningkatnya aktivitas usaha
di dalam negeri sehingga mendorong ekonomi domestik terus tumbuh serta
menarik minat investor asing untuk masuk ke Indonesia," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (28/4), pemerintah meluncurkan Paket
Kebijakan Ekonomi XII yang berisi pemangkasan sejumlah izin, prosedur,
waktu dan biaya yang ditujukan untuk menaikkan peringkat kemudahan
berusaha di Indonesia.(WDY)
Kurs Rupiah pada Posisi Rp13.183 per Dolar AS
Senin, 2 Mei 2016 11:26 WIB