Kupang (Antara Bali) - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo mengingatkan para prajurit TNI-AD di semua jajaran agar tidak
terkotak-kotak dengan urusan politik praktis, karena politik tentara
adalah politik negara.
"Pesan Bapak Panglima Besar Jenderal
Sudirman bahwa prajurit bukanlah tentara sewaan dan bukan pula tentara
bayaran, karena loyalitasnya hanya untuk kepentingan bangsa dan negara,"
kata jenderal bintang empat itu dalam amanat tertulisnya yang dibacakan
Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Achmad Yuliarto pada
peringatan Hari Juang Kartika ke-69 di Kupang, Senin.
KSAD
menegaskan politik negara yang sudah melekat dalam diri dan jiwa setiap
prajurit TNI itu, sudah menjadi dasar pijak setiap prajurit TNI dalam
menjalankan tugasnya untuk membela kepentingan bangsa dan negara.
Dia
mengatakan, sejak dilahirkan, TNI tidak pernah melakukan dan terlibat
dalam politik praktis, sehingga jajaran tentara tetap satu dan tidak
terkotak-kotak dalam berbagai kepentingan politik tertentu.
Hal
tersebut, berkaitan dengan lotyalitas yang diemban TNI, dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa
dan negara dengan satu tekad NKRI harga mati.
Menurut dia,
loyalitas TNI adalah loyalitas tegak lurus sesuai jenjang hirarki dengan
tetap teguh menjunjung tinggi seluruh kebijakan pemerintah dalam
menjalankan program kerja pembangunan kemasyarakatan.
"Saya
perintahkan para Pangkotama, Kabalakpus dan seluruh prajurit untuk
membangun komunikasi sosial, dengan seluruh instansi pemerintah yang
membutuhkan bantuan. Termasuk juga bangun komunikasi dengan masyarakat
yang ada di wilayah masing-masing," katanya.
Dalam semangat
bangun komunikasi sosial bersama rakyat dan seluruh komponen di
dalamnya, akan memperkuat kerja sama TNI-rakyat dalam kemanunggalan yang
baik, sebagaimana semangat yang sudah terbangun bersama rakyat TNI AD
kuat dan bersama TNI AD rakyat damai dan sejahtera.(WDY)
KSAD: TNI Jangan Terkotak-kotak dengan Politik Praktis
Senin, 15 Desember 2014 10:12 WIB